Berita Tegal

Minyak Goreng Curah di Kota Tegal Ikut Langka, Pedagang Hanya Dapat Pasokan Per Tiga Hari

Harga minyak goreng di pasar tradisional Di Kota Tegal, masih tergolong tinggi dan belum sesuai harga eceran tertinggi (HET).

TRIBUNBANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
ILUSTRASI. Seorang pedagang di Pasar Pagi Kota Tegal sedang mengemas minyak goreng curah, Jumat (28/1/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Harga minyak goreng di pasar tradisional Di Kota Tegal, masih tergolong tinggi dan belum sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Bahkan, kini, minyak goreng langka di pasaran. Baik minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah.

Pedagang di Pasar Kejambon, Sobirin (70) mengatakan, minyak goreng curah menjadi langka dan susah didapatkan sejak sepekan terakhir. Padahal, biasanya, selalu ada.

Ia biasa mendapatkan pasokan lima jeriken atau sekira 15 liter per hari.

Kini, tiga hari sekali, dia baru bisa dapat lima jeriken.

"Iya, langka semuanya. Minyak kemasan belum ada yang masuk ini. Minyak goreng curah ya belum ada," kata Sobirin, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Pedagang Minyak Goreng di Banyumas Menjerit Lagi, Giliran Stok di Pasar Tradisional Kosong

Baca juga: Dinperindag Purbalingga Siapkan 10.796 Liter Minyak Goreng Murah, Dijual Rp 13.500/Bungkus

Baca juga: Warganet di Kota Tegal Heboh, Rasakan Kabut Muncul 4 Jam di Pesisir Pantura

Baca juga: Dua Kasus Pembunuhan Jadi PR Polres Tegal, Ini yang Akan Dilakukan Polisi untuk Upaya Pengamanan

Sobirin mengaku heran dengan kelangkaan minyak goreng curah seperti minyak goreng kemasan yang lebih dulu sulit dicari.

Selain itu, harganya pun masih tinggi dan belum sesuai HET.

Dia mendapat harga Rp 17 ribu per liter dan dijual lagi ke konsumen seharga Rp 18 ribu per kilogram.

"Tidak hanya curah, minyak goreng kemasan yang katanya subsidi, nyatanya masih mahal. Saya ambil dari sales distributor, Rp 17 ribu per liter," ujarnya.

Sobirin berharap, permasalahan minyak goreng bisa diatasi pemerintah kota melalui dinas terkait.

Karena, kondisi ini berdampak pada warga dan pedagang makanan.

Selain itu, menurutnya, operasi pasar yang dilakukan pun belum merata.

Belum ada dampak dari operasi pasar yang dilakukan pemerintah kota.

"Harapanya, segera diatasi persoalan minyak ini. Kasihan masyarakat," ungkapnya.

Baca juga: 49 Anak Ikuti Khitanan Massal di Cilacap, Martino: Nggak Sakit Jadi Tidak Menangis

Baca juga: Polresta Banyumas Bentuk Komunitas Bebatiran Mancarli, Anggota Jadi Agen Keselamatan Berlalu Lintas

Baca juga: Lebih Dekat dengan Masyarakat, All New Honda Vario 160 Showcase Hadir di 14 Kota

Baca juga: 51 KK Korban Banjir di Purbalingga Terima Bantuan dari Dirjen PSKBA Kemensos, Ada Makanan dan Kasur

Kelangkaan minyak goreng juga disampaikan padagang di Pasar Pagi Kota Tegal, Rofik (49).

Menurutnya, pengiriman dari agen, saat ini, telat.

Biasanya, ia mendapat kiriman minyak goreng curah dua kali dalam sepekan.

Kini, dalam dua pekan, dia hanya mendapat satu kiriman.

"Minyak goreng curah kosong dari sepekan terakhir. Pengirimannya jadi terlambat," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved