Berita Purbalingga

Lebih Mudah, Bayar Tiket Masuk Purbasari dan Owabong Purbalingga Bisa Lewat Dompet Digital

Sejumlah tempat wisata di Purbalingga mulai menggunakan e-wallet atau dompet digital untuk pembayaran tiket masuk.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK HUMAS PEMKAB PURBALINGGA
Humas Owabong Imam Faudin dan Pimpinan Purbasari Junjung foto bersama usai melakukan dialog di Radio Gema Soedirman Purbalingga, Kamis (10/3/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Sejumlah tempat wisata di Purbalingga mulai menggunakan e-wallet atau dompet digital untuk pembayaran tiket masuk.

Langkah ini diterapkan guna meminimalkan kontak langsung dengan wisatawan, terutama di masa pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Humas Owabong Imam Faudin dan Pimpinan Purbasari Junjung, dalam dialog di Radio Gema Soedirman Purbalingga, Kamis (10/3/2022).

Dalam rilis yang diterima, Kamis, Junjung mengatakan, dompet digital yang bisa digunakan di antaranya aplikasi Dana, OVO, GoPay, ShopeePay, atau LinkAja dll.

Sistem pembayarannya menggunakan teknologi QRIS (Quick Respoinse Code Indonesia Satndard) atau kode QR.

Selain dompet digital, Junjung mengungkapkan, wisatawan juga bisa melakukan pembayaran menggunakan layanan mobile banking.

Baca juga: Tim Harapan Purbalingga Dampingi Korban Percabulan Guru di Karangmoncol, Fokus Trauma Healing

Baca juga: Bejat! Guru di Purbalingga Tega Cabuli 7 Siswinya, Dilakukan Sejak 2013

Baca juga: Bantu Kebangkitan UMKM di Masa Pandemi, DWP Purbalingga Beri Pelatihan Peningkatan Kapasitas

Baca juga: Pegawai Dinkominfo Purbalingga Harus Bisa Gunakan E-Kinerja Jika Ingin Dapat Tunjangan Kinerja

Menurut Junjung, dunia pariwisata di Purbalingga, saat ini, mulai bergeliat.

Bahkan, tingkat kunjungan wisatawan juga mulai naik dari Desember-Januari lalu.

Kebijakan pemerintah mencabut syarat tes swab antigen dan PCR untuk pelaku perjalanan darat, laut, dan udara yang telah mendapat vaksin Covid-19 dosis dua juga dinilai memberi angin segar.

"Dengan adanya kebijakan pemerintah seperti itu, harapannya, Maret ini, (kunjungan wisata) bisa naik 100 persen."

"Harapan, pariwisata berkembang terus dikarenakan banyak melibatkan sektor UMKM dan pelaku usaha lain, semisal hotel dan lingkungan," ujar Junjung.

Para pengelola wisata berharap, kunjungan wisatawan yang tinggi dapat memulihkan kembali perekonomian pekerja.

Apalagi, mereka sempat tak bisa membayar penuh gaji pegawai karena tempat wisata tutup. Bahkan, ada pula yang terpaksa kontraknya tak diperpanjang.

Baca juga: Alami Sesak Napas, Pendaki Gunung Lawu Karanganyar via Jalur Tambak Dievakuasi

Baca juga: Bupati Cilacap-Banjarnegara Habis Masa Jabatan di 2022, Pilkada Diadakan 2024, Siapa yang Menjabat?

Baca juga: Banjir Terjang Batangan Pati akibat Tanggul Sungai Kaliombo Jebol, Warga Butuh Bantuan Makanan

Baca juga: Tebing di Seboro Kebumen Longsor, Nyaris Menimbun Rumah Warga dan Membuat Jalan Menggantung

Sementara, untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan, menurut Imam Faudin, sejumlah objek wisata di Purbalingga juga terus memperketat protokol kesehatan sesuai ketentuan yang ada.

Aplikasi Peduli Lindungi wajib digunakan saat wisatawan memasuki tempat wisata.

"Imbauan menjaga jarak, mencuci tangan di tempat yang telah disediakan, dan memakai masker, selalu disampaikan kepada wisatawan, baik lewat pemasangan banner di berbagai tempat maupun menggunakan pengeras suara," kata dia. (Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved