Jenazah Putri Kiai NU Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan di Mesir Tiba di Semarang Tengah Malam

TRIBUNBANYUMAS.COM,SEMARANG - Jenazah almarhumah Ning Arina Sabiela Fadholan (22) cicit Kiai Maimun Zubair, dijadwalkan tiba di Indonesia petang ini, Kamis (10/3/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.

Ning Arina Sabiela Fadholan (22), yang sedang melakukan studi di Universitas Al Azhar Mesir Fakultas Ilmu Islam dan Bahasa Arab meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

"Insyaallah jenazah sampai Jakarta pukul 18.00," kata Wakil Duta Besar RI di Mesir, Aji Surya, kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Ning Arina Sabiela, Putri Kiai NU Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Tuggal di Alexandria Mesir

Selepas tiba di Jakarta, jenazah akan dibawa menggunakan mobil ambulans ke Kota Semarang.

"Saya perkirakan pukul 18.00 tiba, pukul 19.00 selesai administrasi, lalu langsung dibawa ke Kota Semarang," katanya.

Ia memperkirakan, setidaknya jenazah akan tiba di Kota Semarang pada tengah malam.

"Iya, baru tengah malam kemungkinan sampai Semarang," ungkapnya.

Baca juga: Merapi Muntahkan Material Vulkanik hingga 5 KM dari Puncak, Ganjar Pastikan Warga Siap Evakuasi

Diberitakan sebelumnya, cicit Kiai Maimun Zubair, Ning Arina Sabiela Fadholan meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di jalur Alexandria-Kairo Mesir.

Kecelakaan yang terjadi pada Selasa (8/3/2022) dini hari di jalan raya bebas hambatan di sisi padang pasir terpencil di Wadi El Natrun Center, District Beheira, Mesir, itu belum diketahui secara pasti kronologinya.

Wakil Duta Besar RI di Mesir, Aji Surya, saat dikonfirmasi pada Rabu (9/3/2022), mengatakan belum mengetahui secara pasti kronologi yang terjadi.

"Masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

Jenazah almarhumah akan tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022) petang waktu Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Ajudan Jenderal Soedirman Tutup Usia, Dimakamkan Secara Sederhana di Banjarnegara

Arina meninggal dunia ketika dalam perjalanan menuju ke Alexandria Mesir bersama dengan tiga rekan lainnya.

Yaitu Mutaani Azzahra, Muhammad Akhmal Hibatullah, dan Arga Wida Prasetyo.