Berita Pekalongan
Air Sumur Tercemar Limbah Tekstil, Warga Simbangkulon Pekalongan Mulai Terima Bantuan Air Bersih
PMI Kabupaten Pekalongan mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga terdampak pencemaran limbah tekstil di Kelurahan Simbangkulon, Minggu.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pekalongan mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga Kelurahan Simbangkulon, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (6/3/2022) sore.
Bantuan ini disalurkan lantaran warga di wilayah tersebut kesulitan mendapat air bersih setelah air sumur rumah mereka tercemar limbah batik, imbas proyek saluran air yang belum selesai.
Kintoko Yuda, relawan PMI Kabupaten Pekalongan mengatakan, penyaluran air bersih ini merupakan respon permintaan warga di wilayah Kelurahan Simbangkulon, Kecamatan Buaran.
"Terkait adanya laporan dari warga, masalah air sumur yang tercemar limbah, sehingga PMI menyuplai air bersih di kelurahan ini," kata Kintoko, Minggu.
Dalam kegiatan ini, PMI Pekalongan menyalurkan 9.000 liter.
"Ada dua titik yang disuplai air bersih. BPBD menyuplai 4.000 liter air bersih di titik pertama. Sedangkan PMI mendistribusikan 5.000 liter di titik kedua," ungkapnya.
Baca juga: Tercemar Limbah, Air Sumur Warga Simbangkulon Pekalongan Berwarna Merah Kehitaman
Baca juga: Toyota Rush Tabrak Toyota Calya di Tol Pekalongan, Diduga Pengemudi Tak Menjaga Jarak Aman
Baca juga: Viral Video Wanita Naik Motor Pemalang-Pekalongan Hanya Pakai Pakaian Dalam, Begini Faktanya
Baca juga: Museum Batik Pekalongan Dapat Tambahan Koleksi, Batik Suku Anak Dalam
Rencananya, suplai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari akan dilakukan sepekan dua kali hingga persoalan pencemaran air sumur teratasi.
"Ini suplai air bersih yang pertama kali. Saat ini, masih sesuai kebutuhan warga. Apabila, permintaan meningkat, warga akan dijatah untuk air bersihnya," imbuhnya.
Sementara itu, Misbahudin (40), warga RT 15 RW 5, Simbangkulon mengatakan, bantuan air bersih ini sangat membantu warga.
Terutama, kebutuhan untuk rumah tangga, semisal minum dan memasak.
"Semoga saja, PMI rutin memberikan bantuan air bersih untuk warga yang terdampak air limbah yang tercemar," harapnya.
Misbah mengungkapkan, air sumur di rumahnya mulai terkena limbah sejak adanya proyek pembangunan saluran air.
"Kurang lebih, tiga bulan, air sumur berubah menjadi warna merah kehitaman," ungkapnya.
Sebelum ada bantuan, Misbah membeli air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, semisal untuk mencuci, minum, dan memasak.
Harga isi ulang air per galon mencapai Rp 5 ribu, sedangkan yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari mencapai empat galon.
"Bantuan air bersih ini akan digunakan untuk minum dan memasak. Sedangkan air untuk mandi, saya masih pakai air sumur yang tercemar limbah."
"Caranya, air sumur saya tampung dulu di ember. Lalu, didiamkan beberapa saat biar warnanya mengendap. Lalu, saya ambil dengan hati-hati yang atas," imbuhnya.
Baca juga: Talud Sungai Dawe di Ngembal Kulon Kudus Ambrol 8 Meter, Rumah Warga Terancam Rusak dan Kebanjiran
Baca juga: Tahan Imbang Putra Delta Sidoarjo 1-1, Persipa Pati Awali 16 Besar Liga 3 dengan Poin 1
Baca juga: Gelontor 2.800 Liter Minyak Goreng di Pasar Relokasi Weleri, Disdagkop UKM Kendal Pastikan Stok Aman
Baca juga: Ingin Berwisata Ala Korea? Datang Saja ke Taman Pesona Rengganis Cilacap. Bisa Sewa Hanbok
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Simbangkulon, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, resah karena sumur mereka tercemar limbah.
Menurut warga, air sumur mulai tercemar limbah sejak adanya proyek pembangunan saluran air.
Warga pun mulai merasakan gatal lantaran menggunakan air sumur yang tercemar ini.
Kasus ini telah dilaporkan kepada kelurahan. Mereka berharap, kasus ini segera teratasi. (Indra Dwi Purnomo)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/pmi-pekalongan-salurkan-air-bersih-kepada-korban-pencemaran-limbah-tekstil-di-buaran.jpg)