Berita Kendal
Gelontor 2.800 Liter Minyak Goreng di Pasar Relokasi Weleri, Disdagkop UKM Kendal Pastikan Stok Aman
Disdagkop-UKM Kendal mendistribusikan 2.800 liter minyak goreng kepada 40 pedagang di Pasar Relokasi Weleri, Sabtu (5/3/2022).
Penulis: Saiful Ma'sum | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM) Kendal mendistribusikan 2.800 liter minyak goreng kepada 40 pedagang di Pasar Relokasi Weleri, Sabtu (5/3/2022).
Kegiatan ini merupakan bagian dari operasi pasar minyak goreng harga murah di pasar tradisional.
Sasarannya adalah pedagang sembako yang setiap hari menjual aneka ragam kebutuhan pokok, termasuk minyak goreng.
Kepala Disdagkop-UKM Kendal Ferinando RAD Bonay mengatakan, setiap pedagang boleh membeli 2-5 karton sesuai kemampuan masing-masing.
Pedagang membeli minyak goreng yang disediakan Disdagkop-UKM dengan harga Rp 13.000 per liter.
Selanjutnya, pedagang boleh menjual kembali dengan harga Rp 13.500-Rp 14.000 per liter.
"Kami batasi, maksimal pedagang menjual Rp 14.000 per liter, sesuai HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah. Jangan sampai melebihi Rp 14.000 per liter," terangnya, Minggu (6/3/2022).
Baca juga: Hanya Punya Satu TPA, Pemkab Kendal Minta Pemerintah Desa Ikut Tangani 70 Persen Masalah Sampah
Baca juga: Masih Punya PR Perbaiki 92 Km Jalan di Tengah Anggaran Terbatas, Ini yang Dilakukan DPUPR Kendal
Baca juga: Kesal Dua Kali Disatroni Maling, Warga Perumahan di Boja Kendal Buka Sayembara Berhadiah Uang
Baca juga: Disdikbud Kendal Kembali Terapkan PTM 50 Persen, Setiap Hari Hanya 4 Jam Pelajaran
Lewat operasi penyediaan minyak goreng ini, Ferinando ingin memastikan, stok minyak goreng di tingkat pedagang tersedia dengan harga sesuai ketentuan pemerintah.
Sehingga, masyarakat bisa langsung membeli ke pedagang dengan harga yang sudah sesuai HET.
Selain itu, pihaknya juga berencana melakukan terobosan penyediaan minyak goreng curah kemasan ke tingkat pedagang.
Saat ini, sedang dilakukan pendataan pedagang di semua pasar tradisional di Kabupaten Kendal, untuk diajukan ke provinsi agar mendapatkan alokasi minyak goreng.
Ferinando berharap, upaya ini bisa menekan perbedaan harga minyak goreng yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Sehingga, semua pedagang akan menjualkan minyak goreng dengan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah.
"Kami data pedagang dulu, kemudian dilaporkan ke provinsi untuk mendapatkan alokasi minyak goreng."
"Kami sedang terobos yang minyak goreng curah kemasan karena harganya lebih ekonomis," tutur Ferinando. (*)
Baca juga: Ingin Berwisata Ala Korea? Datang Saja ke Taman Pesona Rengganis Cilacap. Bisa Sewa Hanbok
Baca juga: Warga Kalimanah Wetan Purbalingga Buka Pasar Grumung setiap Minggu Pagi, Siapa Saja Boleh Jualan
Baca juga: PSIS Semarang Kalah dari PSM Makassar dengan Skor 1-2, Pluim Jadi Pahlawan Pasukan Ramang
Baca juga: Lagi, Kasus Covid Ditemukan di Sejumlah Sekolah di Kota Semarang. Dinkes: Tidak Sebanyak Kasus Lalu