Harga Kedelai

Ada Kabar Baik untuk Perajin Tahu dan Tempe Soal Harga Kedelai, Ini Bocorannya

Pusat Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah meminta para perajin tahu dan tempe untuk sedikit bersabar menunggu turunnya harga kedelai.

Dok Puskopti Jateng
Ketua Puskopti Jateng, Sutrisno Supriantoro 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pusat Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah meminta para perajin tahu dan tempe untuk sedikit bersabar menunggu turunnya harga kedelai.

Pasalnya, pada Maret 2022 nanti, pemerintah akan segera mensubsidi harga kedelai Rp 1.000 perkilogram kepada para perajin.

Baca juga: Perajin Tahu di Cilacap Ogah Ikut Mogok, Terpaksa Kurangi Ukuran: Kasihan Karyawan

Dengan demikian, harga kedelai yang kini pada kisaran Rp 11.300 perkilogram bisa didapatkan perajin dengan kisaran antara Rp 10.000 - Rp 10.500 perkilogram.

"Jadi mengenai harga kedelai yang sekarang naik lagi, memang betul.

Ini tidak apa-apa, kita tunggu sebentar.

Ada bantuan dari pemerintah Rp 1.000 untuk setiap kilogram kedelai.

Sehingga, perajin yang awalnya membeli Rp 11 ribu perkilogram menjadi Rp 10 ribu perkilogram, misal awalnya Rp 12 ribu per kilogram menjadi Rp 11 ribu perkilogram," kata Ketua Puskopti Jateng, Sutrisno Supriantoro saat dihubungi tribun, Senin (28/2/2022).

Baca juga: Produksi Berkurang, Pengrajin Tahu di Cilacap Juga Andalkan Pendapatan dari Penjualan Ampas

Sutrisno mengatakan, keputusan ini telah disepakati dalam Rakernas Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe (Gakoptindo) beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UMKM telah menyepakati akan merealisasikan bantuan terkait harga kedelai tersebut.

Adapun menindaklanjuti hal itu, esok hari akan dilakukan pertemuan dengan Primkopti kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Pertemuan dalam rangka koordinasi sekaligus pengumpulan data perajin tahu tempe sebagai penerima bantuan ini.

"Besok (Selasa 1/3/2022) pagi kami mempertemukan Primkopti kabupaten/kota se-Jateng di Salatiga dan yang sudah mendaftar kehadiran besok itu ada 50 Primkopti se-Jateng.

Besok diharapkan sudah membawa data yang intinya akan segera kami kirim ke Kementerian Koperasi dan UMKM.

Karena data-data itu by-name by-address sehingga ini harus ditandatangani para user atau perajin tempe tahu agar tidak salah sasaran," jelasnya.

Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Produsen Tempe di Banjarnegara: Kalau Naik Lagi, Tutup

Ia menambahkan, pemerintah juga telah menyepakati untuk memastikan ketersediaan kedelai aman hingga empat bulan ke depan.

"Kemudian mengenai gejolak harga, fluktuasinya tidak akan terjadi selama 4 bulan ke depan," ujarnya.

Sembari menunggu adanya subsidi kedelai ini, pihaknya meminta agar para perajin tidak memperkecil ukuran tempe.

Jika tak ada siasat, ia lebih menyarankan para perajin untuk menaikkan harga.

"Menurut saya jangan mengurangi ukuran, tapi lebih baik menaikkan harga," kata Sutrisno.(*)

Baca juga: Imbas Kenaikan Harga Kedelai Impor, Pengrajin Tahu di Purwokerto Banyumas Pilih Kecilkan Ukuran

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved