Berita Jateng
Alasan Tidak Puas dengan Istri, Ayah Bejat di Tegal Tega Cabuli Anak Kandung Laki-Lakinya
Artinya, sang anak kandung sudah menjadi korban sejak berusia 17 tahun hingga saat ini berusia 21 tahun.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: mamdukh adi priyanto
Kami terus melakukan pendampingan terhadap korban, harapannya supaya bisa kembali beraktivitas normal seperti biasa.
Terlebih korban ini kan mendapat perlakuan menyimpang dari sang ayah, supaya ke depan tidak kemudian menjadi pelaku, mengingat sebelum-sebelumnya korban bisa menjadi pelaku tindakan yang sama," jelasnya.
Baca juga: Ganjar Ungkap Pesan Moral Kasus Nurhayati, Bendahara Desa Citemu Jadi Tersangka
Baca juga: Sinta Aulia Bocah Rembang Jateng Harus Jalani Amputasi, Ini Penjelasan Tim Dokter RS Polri
Baca juga: ODGJ di Sigaluh Ngamuk Bawa Golok. Sempat Diamankan Polisi, Kini Dirawat di RSI Banjarnegara
Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya, menambahkan, pada saat kejadian pencabulan, korban tidak melakukan perlawanan karena merasa takut dengan ancaman yang dilontarkan pelaku.
Ancaman yang akan dilakukan menggunakan celurit atau benda tajam lainnya.
"Korban pastinya sempat merasa takut, hal ini terbukti karena sempat tidak tinggal di rumah.
Tapi tidak lama dihampiri oleh pelaku dan terjadilah keributan.
Ya tindakan cabul dimungkinkan lebih dari lima kali mengingat jangka waktunya mulai 2018-2022," terang kasatreskrim.
Sementara itu, tersangka W, saat ditanya alasannya melakukan tindakan keji tersebut, ia mengaku saat birahinya meninggi, sang istri menolak berhubungan.
Ditanya apakah memiliki kelainan seksual atau tidak, ia mengatakan tidak tahu.
Namun, ia mengatakan pernah meminta kepada sang istri untuk melakukan hubungan seksual dari bagian belakang.
Pelaku mengakui memiliki hasrat seksual yang tinggi sehingga sampai tega melakukan perbuatan menyimpang kepada sang anak.
Sesuai penuturan pelaku, ia sudah melakukan pencabulan sebanyak lebih dari tujuh kali.
"Kalau ditanya menyesal atau tidak ya saya menyesal.
Sebelum melakukan saya mengancam menggunakan arit bahwa akan dipukul jika tidak mau.
Saya juga mengancam untuk jangan menceritakan ke siapapun mengenai kejadian itu.
Kenapa anak sendiri, ya karena saya mau 'jajan' di luar tapi tidak punya uang," ujar pelaku.(*)