Berita Cilacap
Tak Perlu ke Luar Kota, Warga Cilacap Cukup ke Rumah Satwa Edukasi Jika Ingin ke Kebun Binatang
Berawal dari sebuah hobi dan kecintaan mengkoleksi hewan, warga Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, dirikan kebun binatang mini.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Berawal dari sebuah hobi dan kecintaan mengkoleksi hewan, warga Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, dirikan kebun binatang mini.
Sesuai namanya "Rumah Satwa Edukasi", kebun binatang mini ini dibangun sebagai media pembelajaran anak untuk mengenal berbagai macam hewan.
Rumah Satwa Edukasi memiliki sekitar 80 ekor hewan koleksi, terdiri dari jenis unggas, mamalia, dan reptil.
Yusuf (21), penjaga reptil di Rumah Satwa Edukasi, mengatakan, koleksi ular menjadi magnet di kebun binatang mini ini.
Pasalnya, pengunjung boleh memegang dan berfoto bersama ular-ular koleksi.
Sedikitnya, ada 20 ekor ular berbagai ukuran yang dikoleksi di kebun binatang tersebut.
"Yang paling dicari pengunjung di sini itu reptil yah, khusunya ular-ular besar."
"Biasanya, pengunjung ingin foto sama ular. Kami perbolehkan dan tetap kami awasi secara ketat," kata Yusuf, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Pedagang dan Pemilik Perahu Mengeluh, Teluk Penyu Cilacap Sepi Pengunjung Imbas Status Level 2 PPKM
Baca juga: Muncul Klaster Penularan Covid di Cilacap, Mulai Keluarga TKI dari Korsel hingga Olahraga Bersama
Baca juga: Progres Tol Cilacap-Jogja, Konsultasi Publik dengan Warga Sumpiuh Banyumas
Baca juga: Taryono Warga Cilacap Nekat Ceburkan Diri ke Laut, Hal ini Diduga Jadi Penyebabnya
Namun, menurut Yusuf, tak semua ular koleksi kebun binatang itu boleh disentuh, bahkan diajak foto.
Hanya ular jenis nonvenom atau tidak berbisa yang boleh berinteraksi dengan pengunjung.
"Untuk ular yang digunakan untuk foto, kami hanya mengizinkan yang tidak berbisa dan tentunya ularnya sudah jinak karena memang dirawat sejak kecil," imbuhnya.
Di Rumah Satwa Edukasi, ada lima ekor ular nonvenom dengan bobot rata-rata 40 kilogram tiap ekor. Paling berat, mencapai 60 kilogram.
Selain karena koleksi satwa, warga Gandrungmangu sering berkunjung ke kebun binatang mini ini karena gratis.
Namun, pengelola menyediakan kotak donasi bagi warga yang tergerak membantu biaya operasional pemeliharaan satwa yang ada.
Reni, satu di antara pengunjung asal Kecamatan Kedungreja, datang mengajak buah hatinya untuk melihat koleksi hewan koleksi Rumah Satwa Edukasi.
Baca juga: Wali Kota Hendi Minta Warga Waspada, Kasus Covid di Kota Semarang Naik 10 Kali Lipat dalam 10 Hari
Baca juga: Badai Covid Kembali Melanda PSIS Semarang: 13 Pemain Positif Covid Jelang Laga Kontra Barito Putera
Baca juga: Menang Telak 7-0 dari PS Bangka Setara, Persipa Pati: Insyaallah, Kami Lolos ke Liga 2
Baca juga: Berkomitmen Ikut Turunkan Stunting di Purbalingga, Bulog Banyumas Bakal Kembangkan Beras Fortivit
Menurut Reni, kehadiran Rumah Satwa sangat bermanfaat bagi edukasi anak.
"Sudah bagus sekali, sih, jadi anak saya dekat kalau mau lihat hewan, membantu mengenal hewan."
"Tapi, sayangnya, hewannya masih sedikit. Ya karena namanya juga kebun binatang mini, ya. Tapi, sangat membantu kami sebagai orangtua dalam mengenalkan hewan pada anak," ujarnya. (*)