Pemprov Jateng

Alasan Ini, Ganjar Rekomendasikan Semua Kades Belajar ke Desa Kemuning Karanganyar

Kalau mau desanya berkembang, kamu bisa belajar pengelolaan desa ke sini.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menempuh perjalanan dari Semarang menuju Karanganyar menggunakan sepeda motor, Minggu (30/1/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Hamparan teh yang hijau dan udara sejuk di Gunung Lawu menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Minggu (30/1/2022).

Pemandangan indah itu seolah jadi pengobat lelah Ganjar yang menempuh perjalanan panjang Semarang-Karanganyar dengan menggunakan sepeda motor.

Ganjar hari itu memang melakukan kegiatan tidak biasa.

Baca juga: Langsung Jebol, Ganjar Tendang Tembok Bangunan SMAN Tawangmangu: Ini Apa-apaan!

Baca juga: Gandeng KPK, Ganjar Ingin Pastikan Aktivitas Bank Jateng Bersih dari Tindak Korupsi

Baca juga: Gubernur Ganjar Hadiri Musda Hipmi Jateng: Yuk Kolaborasi Pulihkan Ekonomi Akibat Pandemi

Baca juga: Datang ke Semarang, Gubernur Sumbar Belajar Cara Ganjar Turunkan Angka Kemiskinan di Jateng

Ia melakukan kunjungan kerja ke Karanganyar tidak menggunakan mobil.

Ia memilih motoran bersama group motornya, Bandiyem Group Motoran.

Salah satu lokasi yang didatangi adalah Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Ganjar datang ke desa itu untuk melihat pengembangan desa wisata yang kini sedang moncer-moncernya.

"Daerah ini indah sekali, wisatanya berkembang pesat dan sekarang dikunjungi banyak wisatawan."

"Saya dengar warga desa ini tidak ada seorangpun yang pengangguran."

"Semua bekerja dan dapat penghasilan dari sektor pariwisata," kata Ganjar.

Ganjar mendatangi Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar
Ganjar mendatangi Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar (Istimewa)

Ganjar bersama rombongan kemudian istirahat ke Segoro Ijo, salah satu rumah makan terkenal di tempat itu.

Saat makan, Ganjar bertemu Kades Kemuning, Widyoko.

Ganjar langsung ngajak ngobrol Widyoko dan menggali informasi tentang bavaimana cara Widyoko mengembangkan daerah itu sampai terkenal seperti saat ini.

"Ini mulai 2014 Pak, saat itu kami bersama anak-akan muda di desa ini memetakan potensi yang bisa dikembangkan."

"Kemudian muncul ide mengembangkan pariwisata," kata Widyoko.

Awal wisata yang dibuat adalah susur sungai menggunakan ban bekas atau tubbing.

Meski tidak mudah karena harus menyadarkan masyarakat tidak buang limbah ke sungai, namun akhirnya wisata itu berhasil jalan dan banyak diminati.

"Setelah itu kami kembangkan lagi, sekarang jadi ramai."

"Ada Jeep adventure, pasar tradisional, Taman Bintang dan ada juga Bukit Teletubies yang bisa digunakan untuk wisata adrenalin paralayang."

"Penghasilannya lumayan besar."

"Untuk Jeep adventure saja pernah empat bulan dapat Rp 1,4 miliar," jelasnya.

Tak hanya memikirkan desanya, Widyoko saat ini sudah berkoordinasi dengan sejumlah Kades lain di daerah Tawangmangu.

Tujuannya untuk saling berkoordinasi dan kolaborasi.

"Panjenengan keren."

"Saya mendengar dan melihat sendiri bagaimana desa ini sekarang sukses."

"Ide kreatif muncul, kolaborasi antara anak muda dengan pemerintah desa muncul, sehingga desanya maju," kata Ganjar.

Ganjar juga mengajak Kades-Kades lain di Jawa Tengah untuk belajar ke Desa Kemuning.

Sebab selain bisa mengembangkan desanya, masyarakat juga mau bersama berkolaborasi antar desa tetangga agar kemajuan tidak parsial, namun semua bisa maju bersama.

"Kalau mau desanya berkembang, kamu bisa belajar pengelolaan desa ke sini."

"Tidak hanya membuat wisata desa yang cantik, tapi juga mengedepankan kolaborasi bersama untuk memakmurkan masyarakat," pungkas Ganjar. (*)

Baca juga: Bagaimana Mekanisme Subsidi Minyak Goreng di Pasar Tradisional? Disdag Kota Semarang: Belum Jelas

Baca juga: Puncak Lonjakan Kasus Covid di Kota Semarang Diprediksi Terjadi Februari, Ini yang Dilakukan Dinkes

Baca juga: Cegah Kerumunan, Bupati Kudus Larang Arak-arakan Barongsai saat Imlek

Baca juga: Mengenal Bordir Ichik Kudus Milik Ruchayah: Berjaya saat Konflik 1965, Dikenal Lagi Berkat Khofifah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved