Berita Ekonomi Bisnis
Minyak Goreng Kemasan dan Cabai Rawit Harganya Masih Selangit, Pemkab Kendal Rencanakan Ini
Di Kabupaten Kendal, harga minyak goreng kemasan kembali naik Rp 500 dari Rp 19.500 menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
Ferinando menyebut, tingginya harga minyak goreng dikarenakan naiknya harga sawit dunia.
Sedangkan tingginya harga cabai dikarenakan faktor cuaca musim hujan yang mengakibatkan hasil panen cabai menurun.
Di sisi lain, harga telur ayam kini sudah menurun drastis dari Rp 31.000 per kilogram pada 31 Desember 2021, kini menjadi Rp 25.000 per kilogram.
Artinya sudah berada di harga acuan penjualan di konsumen yang ditetapkan pemerintah.
Sementara beberapa kebutuhan pokok lainnya berangsur stabil dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat.
Seperti harga gula pasir Rp 12.500 per kilogram, daging ayam Rp 38.000 per kilogram, bawang merah Rp 24.000 per kilogram.
Bawang putih Rp 26.000 per kilogram, beras Rp 8.000 hingga Rp 11.500 per kilogram, dan beberapa kebutuhan lainnya.
"Minyak goreng yang masih jadi fokus kami."
"Semoga segera dapat alokasi bantuan dari provinsi untuk membantu masyarakat Kendal," harapnya.
Plt Kepala DPP Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati menambahkan, tingginya harga komoditas cabai rawit dikarenakan hasil panen di Kendal sudah habis.
Sementara pasokan cabai rawit dari luar daerah juga berkurang.
"Beberapa sentra tanaman cabai, baru akan mulai melakukan penanaman."
"Jadi, harganya masih cukup tinggi di pasaran," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (5/1/2022).
Selain itu, Pandu menegaskan, harga telur ayam kini sudah mulai membaik dalam sepekan terakhir.
Khususnya harga di tingkat peternak di angka Rp 21.500 per kilogram.