Berita Tegal Hari Ini

Rumah Heni Dua Kali Tersambar Petir, Begini Cerita Ngilu Ibu Tiga Anak Ini, Terjadi di Kota Tegal

Rumah Heni Sumiyati yang beralamat di Kelurahan Kalinyamatkulon, Kota Tegal, tersambar petir hingga dua kali. 

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Pemilik rumah Heni Sumiyati, membersihkan reruntuhan genting dan dinding rumahnya yang rusak akibat tersambar petir, Senin (3/1/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Masih sangat jelas dalam ingatan Heni Sumiyati (42), suara menggelegar petir yang menyambar rumahnya saat tahun baru, Sabtu (1/1/2022). 

Rumahnya yang beralamat di Kelurahan Kalinyamatkulon, Kota Tegal, tersambar petir hingga dua kali. 

Kejadian terjadi sekira pukul 17.30.

Baca juga: Awas Tersambar Petir! BMKG Minta Warga Tegal Hindari Tanah Lapang Saat Hujan

Baca juga: Kuping Penghuni Satu Rumah di Kalinyamatkulon Kota Tegal Berdengung setelah Rumah Tersambar Petir

Baca juga: Minyak Goreng di Pasar Trayeman Slawi Kabupaten Tegal Masih Mahal, Harga Beras Mulai Naik

Baca juga: Ratusan Orang Kocar-kacir, Dibubarkan Polisi Karena Berkerumun di Taman Pancasila Kota Tegal

Hingga hari ini, kedua telinga Heni masih merasakan bising suara dengingan. 

Sementara ketiga anaknya masih ketakutan setiap hendak ke toilet saat terjadi hujan. 

Heni bercerita, rumahnya tersambar petir sebanyak dua kali.

Saat itu ia sedang mandi.

Sedangkan ketiga anaknya berada di ruang depan. 

Pada sambaran yang pertama, petir mengenai genting rumah hingga rusak.

Kemudian sambaran yang kedua suaranya menggelegar sangat keras. 

Petir menyambar dinding kamar mandi hingga berlubang. 

"Terdengar suara gelegar, tapi saya tidak sadar kalau itu ke rumah saya."

"Begitu yang kedua, ledakan terulang lagi lebih keras."

"Saya berteriak astaghfirullah hal adzim tiga kali sambil mendekap tubuh," kata Heni kepada Tribunbanyumas.com, Senin (3/1/2022). 

Heni mengatakan, setelah sambaran yang kedua itu listrik rumahnya dan lima rumah tetangga padam. 

Bahkan saklar rumahnya pun sampai gosong dan mengeluarkan asap.

Ia kemudian segera berlari ke tempat anak-anaknya dengan kondisi tubuh penuh pasir dan semen. 

"Saya langsung ke anak-anak."

"Saya bilang telinga mamah dengarnya tidak jelas, nging terus."

"Terus anak yang nomor dua meluk saya sambil nangis," ujarnya. 

Heni bersyukur, ia dan ketiga anaknya dapat selamat dari peristiwa petir yang menyambar rumahnya. 

Tetapi, tubuhnya sempat merasakan seperti tersetrum saat petir menyambar. 

Kemudian kedua telinganya merasakan bunyi bising berdenging yang hingga saat ini masih terasa.

Setelah kejadian, ia dan anak-anaknya selama dua hari mengungsi di rumah orangtua.

"Saya bersyukur anak-anak selamat."

"Saya ada sedikit luka bakar seperti terkena percikan api."

"Lukanya ada di paha dan perut," ungkapnya. 

Heni mengatakan, untuk kerusakan tidak begitu banyak. 

Di antaranya ada bagian genting yang rusak, dinding toilet bolong, lampu-lampu pecah, dan beberapa kabel rusak. 

Dia memperkirakan kerugian mencapai Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. 

Ia juga berharap, pemerintah kota memberikan bantuan untuk perbaikan rumahnya. 

Karena saat ini suaminya masih bekerja di Kalimantan. 

"Saya minta bantuan kelurahan untuk membantu kami."

"Misalnya memperbaiki listrik agar dapat hidup kembali," jelasnya. (*)

Baca juga: Tahap Dua Proyek Gedung Teater Karanganyar Sudah Rampung, Ini Penampakannya

Baca juga: Asyik Mandi di Pantai Suwuk Kebumen, Tujuh Bocah Tersapu Ombak. Satu Masih Hilang

Baca juga: Cilacap Banjir Pujian, Dinilai Berhasil Budidayakan Ikan Sidat, Segara Anakan Jadi Jujukan Peneliti

Baca juga: Pakai Baju Kuning, 3 Anggota TNI Jalani Rekonstruksi Buang Korban Laka di Sungai Serayu Banyumas

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved