Berita Jawa Tengah
Hari Pertama Pedagang Sudah Mengeluh Sepi, Muncul Pasar Tandingan di Terminal Bahurekso Kendal
Hari pertama berjualan di tempat baru, beberapa pedagang mengeluhkan adanya pasar tandingan di luar lokasi relokasi Pasar Weleri Kendal.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Sebagian besar pedagang basah seperti sayuran, ikan, buah, dan lauk-pauk sudah mulai menempati lapak-lapak di pasar relokasi Weleri, Kabupaten Kendal.
Bahkan, pedagang sudah mulai mendasarkan dagangannya di tempat baru, pada Senin (3/1/2022) di kawasan Terminal Bahurekso, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal itu.
Hari pertama berjualan di tempat baru, beberapa pedagang mengeluhkan adanya pasar tandingan di luar lokasi relokasi.
Adalah pedagang sayuran dan ikan yang nekat berjualan di halaman depan Terminal Bahurekso Kendal.
Baca juga: Santri di Kendal Terampil Ubah Kotoran Kambing jadi Kompos, Bagian Menjaga Lingkungan
Baca juga: Berkah Akhir Tahun Bagi Atlet Berprestasi di Kendal, Pemkab Berikan Hadiah Total 225 Juta
Baca juga: Bupati Kendal Ingin 246 Pegawai Jadi Agen Perubahan 2022, Dico: Tinggalkan Kebiasaan Lama!
Baca juga: Hari Ini Pedagang Pasar Weleri Kendal Pindahan, Tempati Lahan Relokasi di Terminal Bahurekso
Kondisi ini mempengaruhi pendapatan pedagang sayur dan ikan yang mulai menetap di dalam terminal.
Seperti yang diungkapkan Royati, pedagang ikan asal Weleri.
Royati mengeluhkan sedikitnya pembeli yang masuk ke wilayah pasar relokasi.
Selain faktor baru dibukanya pasar sementara, katanya, beberapa pedagang ikan yang membuat lapak sendiri di depan terminal berdampak pada sepinya pembeli.
Hal yang sama juga dialami pedagang sayur yang sudah mendasarkan dagangannya di dalam relokasi pasar.
"Jualan di hari pertama di tempat baru sepi, apalagi di depan (terminal) ada pedagang lain yang membuka lapak yang sama."
"Pembeli enggak pada masuk jadinya," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (3/1/2022).
Kondisi tersebut dilaporkan langsung kepada Bupati Kendal, Dico M Ganinduto saat melakukan pantauan di Pasar Relokasi Weleri Kendal.
Royati meminta agar pemerintah segera menindaklanjuti hal itu agar pedagang bisa berjualan secara nyaman dan adil.
Dengan cara, menertibkan pedagang agar menempati lapak yang telah disediakan, tanpa harus menyerobot pelanggan di pintu depan.
"Kalau semua bisa dikoordinir dalam satu tempat, pasar bisa ramai," harapnya.
Pedagang lain, Rasiyem belum mendapatkan satu pun pembeli hingga siang di hari pertama berjualan.
Kata dia, biasanya minimal ada beberapa konsumen yang membeli ikan-ikannya meski dalam jumlah sedikit.
Ia berharap, kondisi pasar relokasi ini bisa cepat ramai agar perekonomian pedagang meningkat.
"Sampai siang hari ini, belum ada pembeli."
"Belum ada sama sekali pembeli, walaupun satu kilogram saja belum ada," kata dia kepada Tribunbanyumas.com, Senin (3/1/2022).
Bupati Dico menerangkan, sebagian besar pedagang Pasar Weleri Kendal yang sudah mulai berjualan adalah pedagang produk basah.
Seperti ikan, daging, sayuran, juga buah-buahan.
Sementara pedagang dengan produk kering seperti baju, perabot rumah tangga, hingga sembako masih menyiapkan lapak masing-masing.
Terkait beberapa hal yang dikeluhkan pedagang, Dico memastikan akan melakukan evaluasi untuk merumuskan penataan ulang pedagang supaya berjualan di satu tempat.
"Ada beberapa saran masukan pedagang."
"Keluhan pedagang atas beberapa pedagang yang belum tertata, akan kami evaluasi untuk kebaikan semua pedagang," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (3/1/2022).
Dico mengapresiasi antusias pedagang yang sudah mulai berjualan di hari pertama pembukaan pasar relokasi.
Pihaknya berjanji akan mendorong terus kemajuan pasar darurat agar pedagang dan pembeli bisa bekerja secara nyaman dan aman.
Sementara itu, Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Weleri I Bangkit, Indra Joni menyampaikan, paguyuban sudah mengimbau semua pedagang agar berjualan senyaman mungkin di pasar relokasi.
Selanjutnya, pihak paguyuban bersama Disdag Kabupaten Kendal akan melakukan penataan ulang agar pedagang bisa tertata secara rapi.
"Fokus kami, pertama pedagang bisa jualan senyaman mungkin terlebih dahulu."
"Baru akan kami tata ulang biar lebih tertib," terang dia. (*)
Baca juga: Gaji 2 Bulan Belum Dibayar, Mantan Pemain Persiku Kudus Wadul ke DPRD
Baca juga: Bupati Kudus: Vaksinasi Anak Dimulai Pekan Depan, Skema Penyuntikan Sama Seperti Lainnya
Baca juga: Lereng Batu Kapur di Pati Alami Longsor, Suhardi: Hari Sebelumnya Sudah Terlihat Ada Retakan
Baca juga: Warga Asal Pati Ini Kena Tipu Rp 175 Juta, Terbujuk Imingan Lolos Tes CPNS