Berita Jawa Tengah
Karena Ini, Ganjar Minta Daerah Lain Meniru Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Program pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah yang masuk dalam program nasional memang hanya lima kabupaten.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG - Program pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah yang masuk dalam program nasional memang hanya lima kabupaten.
Namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepada daerah lain untuk mencontoh kerja-kerja yang dilakukan dalam pengentasan kemiskinan ekstrem itu.
Baca juga: Ganjar Saksikan Anak-anak Hebat di Pekalongan, Tak Sedikitpun Takut Disuntik Sinovac
Baca juga: Kekerasan Seksual dan Perundungan di Tempat Pendidikan Lagi Marak, Ganjar: Pasang CCTV!
Baca juga: Cegah Varian Omicron Masuk Jateng, Gubernur Ganjar Minta Warga di Rumah Saja saat Libur Nataru
Baca juga: Dikunjungi Dubes Jepang, Gubernur Ganjar Sampaikan Niat Kerja Sama Soal Penanggulangan Bencana
"Yang diberikan contoh kan memang hanya lima kabupaten ya."
"Maka kita minta kawan-kawan di kabupaten lain untuk meniru."
"Bukan berarti yang tidak masuk dalam uji coba itu diam-diam saja."
"Mengikuti saja langkahnya," kata Ganjar seusai meninjau pembangunan talud dari bantuan keuangan bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Senin (20/12/2021).
Menurut Ganjar, program yang melibatkan lima kabupaten untuk pengentasan kemiskinan ekstrem tersebut memang mendadak.
Hal itulah yang juga mendasari agar daerah lain tidak diam saja.
"Memang karena programnya kemarin agak mendadak di akhir tahun, maka saya pikir ini hanya modeling."
"Penekanannya akan ada pada 2022," katanya.
Program pengentasan kemiskinan ekstrem yang menjadi program nasional sendiri sudah berjalan.
Bantuan dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat sudah masuk selama dua bulan terakhir.
"Top up dari Pemerintah Pusat sudah masuk."
"Tapi untuk di Jawa Tengah sengaja kami kembangkan."
"Penyelesaian kemiskinan harus menyelesaikan problem yang mereka miliki seperti rumah tidak layak huni, jamban, air bersih, dan penerangan."
"Maka kami mencarikan sendiri tambahan sumber dana," jelasnya.
Terkait bantuan pembangunan talud di Desa Klareyan diharapkan dapat membantu menjaga lingkungan.
Termasuk mencegah adan luapan air dari saluran air di sekitar permukiman warga.
Ganjar menegaskan, agar tiap Kepala Desa selalu mengawal pembangunan yang berintegritas dan kompeten.
Hal itu ditujukan agar mendapatkan hasil terbaik.
"Semoga bermanfaat."
"Terima kasih untuk Kepala Desa yang sudah mengawasi secara baik," katanya. (*)
Baca juga: Cerita Tirwan Mengevakuasi Korban Tabrakan Nagrek di Sungai Serayu Banyumas: Tersangkut Pohon Pisang
Baca juga: 5000 Pohon Ditanam di TPA BLE Kalibagor Banyumas, Bupati Husein: Tempat Ini Akan Jadi Rindang
Baca juga: Gereja Katedral Purwokerto Banyumas Bikin Pohon Natal Raksasa dari Sapu Lidi, Begini Maknanya
Baca juga: Foto Nenek di Pameran Serpihan Mata Ecolense Unsoed Purwokerto Obati Kangen Andre