Gunung Semeru Erupsi

10.400 Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Masih Mengungsi, Posko Masih Siapkan Lokasi Relokasi

Hingga Senin (20/12/2021) pukul 18.00 WIB, sebanyak 10.400 warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, masih mengungsi.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK HUMAS POLRES PURBALINGGA
Anggota Polres Purbalingga memainkan wayang lalu lintas untuk menghibur anak-anak di lokasi pengungsian erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (11/12/2021). 

Rinciannya, rumah rusak berat 505 unit di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Kemudian, 437 rumah rusak berat dan 58 rusak ringan di Desa Supituriang, Kecamatan Pronojiwo.

Sedangkan jumlah warga meninggal dunia tercatat sebanyak 50 jiwa.

Baca juga: Hore! Biaya Transfer Antar-Bank Turun Jadi Rp 2.500 Per Transaksi, Berlaku Mulai Hari Ini

Baca juga: Selebgram TE Dijual Muncikari Rp 25 Juta di Kota Semarang, Layani Pelanggan Kalangan Atas

Baca juga: Dikabarkan Bakal Hengkang dari PSIS Semarang, Ini Kata Hari Nur Yulianto dan Fandi Eko

Baca juga: Penumpang Berusaha Buka Pintu Darurat, Pesawat Citilink Rute Jakarta-Blora Batal Terbang

Jumlah itu bertambah satu orang setelah satu warga yang mengalami luka berat dikonfirmasi meninggal.

Selain itu, petugas SAR gabungan mengumpulkan lima potongan tubuh dari lokasi terdampak.

Status Level 3 Siaga

Di samping itu, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terus terjadi.

Pos Pengamatan Gunung api memantau adanya satu kali awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 3.000 meter arah Besuk Kobokan.

Kemudian, satu kali APG dengan jarak luncur 200 meter arah Curah Kobokan.

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih berstatus level III atau siaga sejak dinaikkan pada 16 Desember 2021.

Dengan kenaikan aktivitas vukanik itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa rekomendasi.

Pertama, tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan.

Sebab berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kedua, tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved