Gunung Semeru Erupsi

Korban Tewas Akibat Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jadi 15 Orang, 27 Lainnya Masih Hilang

Korban tewas akibat letusan Gunung Semeru bertambah menjadi 15 orang, Senin (6/12/2021).

Editor: rika irawati
tangkap layar Kompas TV
Permukiman warga di Lumajang rusak diterjang lahar dingin dan awan panas letusan Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, LUMAJANG - Korban tewas akibat letusan Gunung Semeru bertambah menjadi 15 orang, Senin (6/12/2021).

Selain itu, 27 orang lainnya dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.

Data ini dikeluarkan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pukul 11.10 WIB.

Namun demikian, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut.

Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, yang meletus pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Total, data korban jiwa atau terdampak yang berhasil dihimpun Posko, yaitu warga terdampak 5.205 jiwa.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Tewaskan 13 Warga Lumajang, Baru 2 Orang yang Teridentifikasi

Baca juga: BPBD Lumajang Akui Tak Ada Alat Deteksi Dini Letusan Semeru, Warga Malah Tonton Erupsi dari Sungai

Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Semeru, Catatan PLN Jatim: 112 Gardu Rusak, Listrik Terpaksa Dipadamkan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan, dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak delapan jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan tujuh lainnya di Kecamatan Candipuro.

"Selain berdampak pada korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang," ujarnya, dikutip dari Surya.co.id, Senin.

Data sementara, kata Abdul Muhari, menyebutkan, rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang).

Masih kata Abdul Muhari, warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik.

Posko menginformasikan, sebaran penyintas sebagai berikut, Kecamatan Pronojiwo terdapat 9 titik pos pengungsian.

Pos pengungsian berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo).

Baca juga: Polresta Banyumas Temukan 22 Wisatawan Belum Divaksin Covid, Langsung Disuntik di Tempat

Baca juga: Klaster Sekolah Muncul Lagi di Salatiga, 11 Guru dan 1 Siswa SD Swasta Positif Covid

Baca juga: Ditinggal Kondangan, Rumah Warga Bumisari Purbalingga Terbakar. Api dari Tungku untuk Memasak Air

Baca juga: Tak Ingin Mualaf Baru Terseret Aliran Tak Jelas, PITI Jateng Berharap Ada Mualaf Center di Banyumas

Juga, di Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2, serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng, dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.

"Sebaran pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di 6 titik pos pengungsian, antara lain Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng Desa Sumberwuluh, Dusun Kajarkuning Desa Sumberwuluh, Kantor Camat Candipuro," jelasnya.

Sebaran pos, imbuh Abdul Muhari, pengungsi di Kecamatan Pasirian, sebanyak empat titik, yaitu Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian, dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian. (*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Gunung Semeru Meletus: Laporan Hari Ini 5 Warga Meninggal Dunia dan 27 Lainnya Hilang.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved