Berita Kriminal
Komplotan Pembobol Mesin ATM di Solo Raya Ditangkap, Gasak Uang Ratusan Juta dari 12 ATM
Satreskrim Polresta Solo menangkap empat pelaku pembobolan mesin ATM di sebuah kos di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Satreskrim Polresta Solo menangkap empat pelaku pembobolan mesin ATM di sebuah kos di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.
Keempatnya menggasak uang ratusan juta dari 12 mesin ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Mandiri.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri mengungkapkan, para pelaku yang diamankan yaitu Firnando (20) dan Ihsan (45), warga Bandar Lampung.
Dua pelaku lain, Irhamudin (38) dan Ibnu Amirullah (27), warga Tangerang, Banten.
Ade menjelaskan, awal kasus ini bermula saat ada laporan dari pihak BRI Cabang Solo.
Salah satu gerai ATM di kawasan Jalan Abdul Rahman Saleh, Kelurahan Kestalan, Kecamatan Banjarsari, milik bank tersebut.
"Dari situ, kami langsung melalukan penyelidikan. Setelah kami melakukan rangkaian proses, kami berhasil menemukan lokasi persembuyian mereka," ucapnya, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Pencuri Spesialis Mesin ATM Minimarket Ditangkap Polda Jateng, Berlatih Mengelas sebelum Beraksi
Baca juga: Maling Satroni Minimarket di Tlogosari Wetan Kota Semarang, Gagal Bobol ATM Gara-gara Alarm Berbunyi
Baca juga: UNS Solo Evaluasi Keberadaan Menwa: Sementara Dilarang Melakukan Aktivitas Apapun
Baca juga: 51 Budaya Jateng Masuk WBTb Kemdikbud. Selain Mendoan, Ada Ebeg Banyumas dan Hik Solo
Ade menambahkan, dari pendalama kasus, mereka sudah membobol tujuh mesin ATM milik BRI dan lima milik Bank Mandiri.
"Dari BRI berhasil digondol Rp 239 juta, sedangkan Mandiri sebesar Rp 22 juta."
"Selain di Solo, mereka juga beraksi di Sukoharjo dan Yogyakarta. Saat ini, kami masih melakukan koordinasi dengan dua satwil tersebut," terangnya.
Mantan Kapolres Karanganyar itu menyebut, sasaran mereka adalah lokasi gerai ATM yang sepi, tidak dijaga.
Mereka beraksi di jam-jam di mana masyarakat umum tidak menyambangi mesin ATM.
"Rata-rata, yang menjadi sasaran adalah ATM yang ada di SPBU," ungkapnya.
Terkait modus, Ade menjelaskan, satu orang berperan sebagai orang yang berpura-pura mengakses ATM.
Satu orang sebagai eksekutor, sedangkan dua lain berperan sebagai pengamat situasi.