Berita Semarang

Mulai Tempati Lapak di Pasar Johar Semarang, Pedagang: Masih Sepi

Geliat perdagangan di Pasar Johar, Kota Semarang, belum terasa meski pedagang mulai menempati lapak yang disediakan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Pedagang mulai menempati lapak Pasar Johar, Kota Semarang, Kamis (28/10/2021). Kondisi pasar masih sepi lantaran belum seluruh pedagang masuk ke Pasar Johar. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Geliat perdagangan di Pasar Johar, Kota Semarang, belum terasa meski pedagang mulai menempati lapak yang disediakan.

Pantauan di lapangan, Kamis (28/10/2021), pedagang yang telah membuka dasaran di antaranya pedagang konveksi, jam, kacamata, perabotan, dan beberapa jenis lain. Mereka menempati lapak di Johar Utara dan Johar Tengah.

Ada yang baru menata dagangan, ada pula yang sudah menempati sejak beberapa pekan lalu.

Di sisi lain, masih cukup banyak lapak yang masih kosong karena belum ditempati pedagang.

Seorang pedagang konveksi, Yusuf, mengatakan, sudah menempati lapak hampir satu bulan.

Begitu menerima berita acara serah terima lapak, dia langsung boyongan dan menata dagangan sesuai instruksi Dinas Perdagangan.

Baca juga: Pedagang Pasar Johar Semarang Bisa Mulai Pindahan, Dilarang Menambah dan Memaku Kios Baru

Baca juga: Muncul Dugaan Jual Beli Lapak Pasar Johar Semarang, Hendi: Silakan Pedagang Bisa Lapor Polisi

Baca juga: Langgar Jam Operasional saat PPKM Level 1, Dua Tempat Nongkrong di Kota Semarang Disegel 1 Bulan

Baca juga: Perhompedin Semarang: Penderita Kanker Boleh Disuntik Vaksin, Tapi Ini Syaratnya

Namun, sejak buka hingga hari ini, Yusuf mengatakan, pasar masih sepi pembeli. Dia baru menerima beberapa pembeli, itupun pelanggan yang biasa datang ke lapaknya.

"Masih sepi pembeli, baru satu dua. Kalau yang tidak punya langganan, mengandalkan orang lewat, belum ada," ujar Yusuf.

Dia menduga, masih sepinya Pasar Johar dipicu belum seluruh pedagang masuk.

Dia optimistis, Pasar Johar kembali ramai jika setidaknya, 70 persen pedagang sudah menempati lapak yang disediakan.

Senada, Saiful Arif, pedagang lain di pasar tersebut, juga mengatakan, kondisi pasar masih sepi lantaran belum semua pedagang masuk.

Selain itu, lanjut dia, Pasar Johar masih sepi lantaran sebagian masih dilakukan pekerjaan, semisal pembangunan pagar.

Beberapa seng yang digunakan untuk sekat pembangunan belum dibuka seluruhnya.

Hal itu dimungkinkan membuat pembeli masih bingung.

Apalagi, akses masuk Pasar Johar kini berbeda. Akses masuk bagian depan, tepatnya di Jalan Agus Salim, ditutup. Akses masuk dibuka dari pintu samping.

"Pedagang sebenarnya minta ada akses masuk (di depan) tapi itu untuk menghindari arus lalu lintas. Maka, yang dibuka yang pintu samping. Berjalannya proses nanti, masyarakat akan tahu sendiri," terangnya.

Johar Tengah dan Johar Utara merupakan pasar cagar budaya dengan ketentuan penataan khusus.

Meski demikian, Saiful mengaku tidak ada kesulitan dalam menata dagangan.

Dia, sementara waktu, menggunakan tali rafia untuk menggantung pakaian yang dijual.

"Tidak ada kesulitan. Kami bersyukur. Alhamdulillah, sudah bisa pindah. Terima kasih Pemerintah Kota Semarang. Pasar Johar sudah dikangenin masyarakat," ungkapnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Semarang, Mujoko Raharjo menyampaikan, pedagang yang telah mengajukan berita acara serah terima kios, lapak, maupun los, sebanyak 1.090 orang.

Dari jumlah tersebut, ada 300 pedagang yang sudah masuk pasar.

"Kami selalu mengimbau pedagang yang sudah mengambil berita acara segera masuk Johar baru," katanya.

Baca juga: Berikut Nama-nama Pemenang Pilkades Serentak di Banjarnegara, Hanya Ada 1 Perempuan

Baca juga: Selamat! Desa Cikakak Banyumas Dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik di Jawa Tengah

Baca juga: Banjir Rendam Rumah 360 KK di Cilacap, Warga di 131 Desa Diminta Waspada Banjir dan Longsor

Baca juga: Tanggul Sungai Angin Jebol, Wilayah Sumpiuh Banyumas Banjir. Warga Masih Bertahan di Rumah

Dia berharap, akhir Oktober ini, seluruh pedagang sudah masuk.

Dia memaklumi jika masih ada beberapa kendala di lapangan, semisal pedagang masih mempertanyakan keamanan barang dagangan. Pasalnya, kondisi lapak masih terbuka.

Pedagang, saat ini, mulai menambah sarana prasarana untuk penataan dan penyimpanan barang dagangan sesuai aturan kawasan cagar budaya.

Dinas Perdagangan juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Penataan Ruang untuk mulai membuka seng yang semula digunakan senagai sekat selama pembangunan berlangsung.

"Rencana, dibangun pagar keliling. Pintu masuk Johar nanti ada dua, yaitu dari Pedamaran dan Alun-Alun Johar. Depan kami tutup sebagai tanggul saat musim hujan. Kami sudah koordinasi dengan Distaru agar seng-sengnya bisa dibuka," jelas Mujoko.

Mujoko menambahkan, pihaknya melakukan promosi kepada masyarakat bahwa Johar mulai kembali ditempati.

Dinas Perdagangan juga mengedarkan surat kepada seluruh organisasi pemerintah daerah (OPD) Kota Semarang untuk berkunjung dan berbelanja di Pasar Johar.

Hal itu sebagai upaya agar Pasar Johar segera ramai.

Di sisi lain, dia tidak memungkiri masih adanya polemik dari beberapa pedagang.

Pihaknya masih mengakomodir para pedagang yang belum menerima lapak.

Dinas Perdagangan terus berkoordinasi untuk penyelesaian permasalahan lapak.

"Kalau pengundian ulang, tidak bisa. Mungkin, nanti yang tidak sesuai peruntukan yang akan diundi ulang," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved