Berita Tegal Hari Ini
Sebulan Bisa Panen Satu Kuintal Jangkrik Cliring, Modal Guru SD di Tegal Ini Cuma Rp 1 Juta
Setelah telurnya menetas, ia membutuhkan waktu 30 hari untuk merawat jangkrik-jangkrik tersebut hingga mencapai usia pasaran.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Seorang guru SD di Kota Tegal sukses menggeluti usaha peternakan jangkrik cliring di masa pandemi Covid-19.
Dia adalah Primulyanto (54), warga yang bertempat tinggal di Rusunawa Kraton, Kecamatan Tegal Barat.
Dia sehari-hari beraktivitas sebagai guru mata pelajaran pendidikan, jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) di SD Persatuan Umat Islam (PUI) Kota Tegal.
Pri sapaan akrabnya, memulai usaha peternakan jangkrik di masa awal pandemi Covid-19.
Tak disangka usahanya membuahkan hasil.
Baca juga: Vaksinasi Door to Door Lebih Untungkan Warga, Misal di Kelurahan Kraton Kota Tegal
Baca juga: Sudah 96 Persen Lebih, Capaian Vaksinasi Terkini di Kota Tegal
Baca juga: Taman Pancasila Kota Tegal Dibuka 28 Oktober 2021, Bertepatan Hari Sumpah Pemuda
Baca juga: AKP Vonny Farizky Jabat Kasatreskrim Polres Tegal Kota, AKP Syuaib Abdullah Geser ke Brebes
Kini dalam sebulan hasil panen jangkriknya mencapai 100 kilogram atau 1 kuintal.
Pri bercerita, usaha peternakan jangkriknya dimulai semasa awal pandemi Covid-19, pada April 2020.
Saat itu ia sudah mengajar dari rumah dengan sistem pembelajaran secara daring.
Karena banyak waktu luang, ia memikirkan kegiatan lain yang bisa produktif.
Kemudian terlintas dipikirannya untuk mencoba usaha peternakan jangkrik.
Kebetulan menurutnya, ia sempat berternak jangkrik selama dua tahun, pada 1998- 2000.
"Pertama saya membeli jangkrik secara eceran di kios pedagang."
"Waktu itu saya beli Rp 5.000, dapat satu plastik dengan isi sekira 50 ekor," kata Pri kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (13/10/2021).
Pri mengatakan, membeli jangkrik secara eceran tersebut hingga lima kali.
Jangkrik-jangkrik tersebut kemudian dibesarkan hingga menjadi indukan.
Percobaan awalnya berhasil, jangkrik-jangkrik indukan tersebut bertelur.
Setelah telurnya menetas, ia membutuhkan waktu 30 hari untuk merawat jangkrik-jangkrik tersebut hingga mencapai usia pasaran.
"Saya erami dan tetaskan sendiri, ternyata masih bisa."
"Kemudian saya besarkan sampai umur pasaran."
"Alhamdulillah hasilnya sampai 9 kilogram," ungkapnya, mengingat awal mencoba ternak jangkrik.
Panen Jangkrik 1 Kuintal Tiap Bulan
Pri bersyukur, usaha peternakan jangkriknya dapat bertahan di masa pandemi Covid-19 yang hampir berlangsung selama dua tahun.
Kini hasil panennya dalam sebulan dapat mencapai 100 kilogram atau 1 kuintal.
Pri mengatakan, panen jangkriknya dilakukan setiap seminggu sekali.
Awal tebar telur, masing-masing kotak budidaya diisi 30 ons telur.
Kemudian saat panen, per kotak tempat budidaya dapat menghasilkan 80- 100 kilogram jangkrik.
"Saya berusaha untuk menggeluti ternak jangkrik ini."
"Alhamdulillah sekarang saya sudah rutin," ujarnya, yang juga merupakan ketua RT di Rusunawa Kraton.
Menurut Pri, di tengah kesibukannya sebagai guru, usaha peternakan jangkriknya masih dapat berjalan.
Saat ini ia pun sudah kembali aktif berangkat mengajar ke sekolah.
Pri mengatakan, ia pada pagi hari setelah salat subuh sudah pergi ke pasar untuk membeli sayur-sayuran sebagai pakan jangkrik.
Sebelum bekerja pada pukul 06.00, ia memberi makan jangkrik.
Kemudian ia memberi makan jangkrik lagi pada sore harinya, pukul 16.00.
"Saya kasih pakan pagi dan sore hari."
"Biasanya kalau mendekati usia panen, saya kasih makan tambahan pada malam hari," jelasnya.

Baca juga: Nenek di Kudus Lapor Polisi, Ditindih dan Diajak Berhubungan Badan Remaja 17 Tahun
Baca juga: Serahkan Banpol Rp 1,1 Miliar ke Partai Politik, Bupati Kudus Sentil Soal Pendidikan Politik dan LPj
Punya Tujuh Peternak Binaan
Pri menilai, bisnis peternakan jangkrik memiliki peluang yang sangat bagus di Tegal.
Karena banyak terdapat pasar burung dan para penghobi burung.
Ia bahkan memiliki tujuh orang peternak binaan.
Para peternak binaan tersebut membeli telur jangkrik darinya.
Kemudian ditetaskan dan dirawat hingga usia pasaran.
Pri mengatakan, satu dari peternak binaannya bahkan ada yang sekali panen hasilnya mencapai 100 kilogram jangkrik.
Dia saat menebar telur sebanyak 1 kilogram.
"Sebetulnya ini bisnis yang sangat murah."
"Modal tidak sampai Rp 1 juta, tetapi sudah bisa untung," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (13/10/2021).
Terkait kendala, menurut Pri, yang harus diwaspadai adalah predator hewan tikus dan cicak.
Karena jangkrik dapat habis jika ada cicak dan tikus.
Pri mengatakan, untuk harga jangkrik di pasaran bersifat fluktuatif, kadang mahal dan kadang murah.
"Harga saat ini sedang murah hanya Rp 25 ribu per kilogram."
"Tapi saat mahal harganya bisa sampai Rp 40 ribu per kilogram," jelasnya. (*)
Baca juga: Sepeda Lokal Asal Kendal Diekspor ke Lima Negara, Nilainya Capai 2,8 Juta USD
Baca juga: Jatuh Tersungkur dari Motor setelah Tabrak Kerbau yang Menyeberang, Warga Batang Tewas di Kendal
Baca juga: Tak Perlu ke Semarang, Warga Kudus Bisa Urus Paspor di Disdukcapil. Sebulan Hanya Dibuka Dua Hari
Baca juga: Dampak Pengecoran, Jalan Pantura Semarang di Mangkang Macet hingga 10 Km. Sopir: Jadi Boros Solar