Berita Banyumas

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Iwan Gowes dari Purwokerto-Monumen Pancasila Sakti. Butuh 4 Hari

Warga Purwokerto, ini punya cara tersediri memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Dia rela gowes empat hari untuk sampai di Monumen Pancasila Sakti.

Editor: rika irawati
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD
Iwan Sarkowi (40) berfoto di depan kompleks Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (30/9/2021). Anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Korwil Banyumas itu gowes dari Purwokerto menuju Lubang Buaya selama empat hari dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini pasti tak akan dilupakan Iwan Sarkowi.

Berangkat dari Purwokerto, Banyumas, Minggu (26/9/2021), pria 40 tahun itu mengayuh sepeda tuanya menuju Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Jarak yang lumayan jauh untuk ditempuh menggunakan sepeda onthel. Menurut aplikasi peta Google, Iwan setidaknya harus menempuh perjalanan 351 Km.

Lelah masih tampak di raut wajahnya saat ia menginjakkan kaki di kompleks Monumen Pancasila Sakti, Kamis (30/9/2021).

Iwan kemudian memarkir sepeda ontelnya di depan gerbang monumen.

Terlihat beberapa bendera, termasuk Bendera Merah Putih, menghiasi ontelnya. Mayoritas bendera komunitas pesepeda.

Di bagian belakang, tertulis "Gowes Silaturahmi Memperingati Kesaktian Pancasila. Purwokerto-Jakarta".

Baca juga: Remaja di Patikraja Banyumas Diciduk Polisi, Dilaporkan Bawa Kabur dan Setubuhi Anak 13 Tahun

Baca juga: Gelapkan Barang Pakai Modus Faktur Fiktif, Warga Sumbang Banyumas Rugikan Perusahaan Rp 432 Juta

Baca juga: Bingung Salurkan Sedekah? Gunakan Saja Aplikasi iWarga. Sementara Hanya Bisa Digunakan di Purwokerto

Baca juga: Cegah Klaster Sekolah, RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Banyumas Siapkan 10 Ribu Vaksin bagi Pelajar

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (27/9/2021), Iwan bercerita, sengaja menempuh perjalanan menuju Monumen Pancasila Sakti, yang menurut sejarah, menjadi lokasi penculikan dan pembunuhan enam jenderal beserta satu letnan TNI AD tahun 1966.

Peristiwa tersebut yang kemudian melatarbelakangi tercetusnya G30S atau Gerakan 30 September.

"Tujuan saya gowes, silaturahmi antarkomunitas dan memperingati Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang tujuh pahlawan revolusi," kata Iwan saat ditemui di lokasi, Kamis.

Iwan merupakan anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Korwil Banyumas.

Ia berangkat dari alun-alun Purwokerto pada Minggu pagi dan menginjakkan kaki di Monumen Pancasila Sakti pada Kamis.

Iwan sebenarnya ingin masuk dan melihat monumen tujuh pahlawan revolusi tersebut.

Namun, keinginannya belum tercapai karena petugas harus mensterilkan lokasi.

Sebab, keesokan harinya (hari ini), Presiden Joko Widodo akan melaksanakan upacara di Monumen Pancasila Sakti.

"Ingin masuk tapi kalau udah denger kayak gini, masak kita nggak menghormati? Ya kita harus menghargai," ujar Iwan.

Beredar informasi bahwa Monumen Pancasila Sakti akan kembali dibuka untuk umum pada Sabtu (2/10/2021). Namun, Iwan tidak berniat ke monumen itu lagi.

Tujuan selanjutnya adalah rumah saudaranya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Mau ke Lebak Bulus dulu, tempat saudara. Paling, satu dua hari, terus pulang ke Purwokerto," kata Iwan.

Iwan juga tidak berniat sekadar mampir di basecamp Kosti Jakarta Timur yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Monumen Pancasila Sakti.

Padahal, Sekjen Kosti Jakarta Timur Andre sudah menawarinya mampir beristirahat.

"Udah ditungguin (saudara) masalahnya. Udah dihubungi," ucap Iwan.

Pilih gowes sendiri

Iwan menempuh jarak lebih kurang 350 kilometer, dari Purwokerto ke Lubang Buaya, menggunakan ontel tanpa didampingi teman-teman di komunitas.

"Ya namanya orang punya kesibukan sendiri-sendiri. Kalau saya kan belum ada kesibukan, jadi bisa. Ada waktu," ujar Iwan.

"Orang namanya di komunitas kan siapa yang punya waktu, berangkat," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai pencuci mobil itu.

Baca juga: Diiming-imingi 2 Kambing, 1000 Warga Banyukuning Kabupaten Semarang Akhirnya Mau Divaksin Covid

Baca juga: Anda Suka Singkong? Kunjungi Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga, Tersedia 23 Varian Makanan

Baca juga: Wali Kota Semarang Rilis 83 Sekolah Swasta Gratis Jenjang TK-SMP, Berikut Daftarnya

Baca juga: Viral Video Kades Kalijunjar Banjarnegara Cabut Papan Reklame, Kesal Picu Gangguan Listrik

Iwan mengaku lebih memilih gowes sendiri karena fleksibel.

"Mau istirahat di mana-mana kan enak," kata dia.

Selama di perjalanan, Iwan sempat mengalami masalah. As roda sepedanya menghantam beton di jalan. Itu terjadi di Indramayu, Jawa Barat.

"Pas ada pengecoran, jadi belakang ada mobil, diklakson saya turun. Enggak tahu ada lubang, masuk di situ," ujar Iwan.

Kendati demikian, ia tetap melanjutkan perjalanan.

"Lanjut aja. Soalnya udah ditungguin teman di Cibitung," ujar dia.

Selama perjalanan, Iwan tak ingat berapa kali ia istirahat karena saking seringnya.

"Pokoknya, capek, berhenti, capek, berhenti," kata Iwan.

Tempat istirahat favoritnya adalah SPBU atau masjid. Selain ramai dan dinilainya aman, ia juga bisa mandi.

Dana pribadi

Iwan mengaku memakai dana pribadi untuk gowes Purwokerto-Jakarta.

"Tetapi, sebagian ada yang dikasih sama teman-teman (komunitas) pas pelepasan dari Alun-alun Purwokerto," kata dia.

Selama di perjalanan, banyak orang yang menawarkan tumpangan kepadanya. Iwan juga sering mendapatkan makanan gratis.

"Rata-rata, semua pada menerima. Di jalan juga ada orang yang ngasih. Orang ngasih masak ditolak?" ucap Iwan.

Setelah satu atau dua hari di rumah saudaranya, di Lebak Bulus, Iwan berencana pulang. Ontelnya tidak akan ia kayuh lagi.

"Nanti dimasukkin ke mobil, dibawa pulang ke Purwokerto," tuturnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Iwan, Gowes Sepeda Ontel Purwokerto-Lubang Buaya Peringati Hari Kesaktian Pancasila".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved