Berita Ekonomi Bisnis
Ganjar Sebut Produk UKM Jateng Mulai Berpeluang Masuk Jepang, Pemprov Upayakan Langkah Ini
Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) asal Jawa Tengah memiliki peluang lebar untuk diperjualbelikan di Jepang.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
Menurutnya, kebutuhan akan produk UKM asal Jawa Tengah sangat tinggi.
Menurutnya, produk dari UKM dari Jawa Tengah cukup bersaing dan berkualitas.
Hanya saja ia khawatir, terkait persyaratan dokumen yang dikhawatirkan menjadi pengganjal kerja sama UKM Jawa Tengah dengan perusahaanya.
"Kami juga butuh bawang merah dan bawang goreng, Pak Ganjar."
"Kemarin ibu Konjen menawarkan produk yang bagus dari Jateng."
"Saya khawatir untuk teknis dokumen ketiga itu cukup susah."
"Harapan kami ada konsolidator yang bisa bantu kawan UKM agar hubungan dengan kami cepat dan lancar," paparnya.
Teguh menyebut, ada empat ceruk pasar yang dapat disasar.
Pertama Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang sejumlah 70 ribu orang.
Berikutnya komunitas Muslim yang mencapai 200 ribu jiwa, Warga Negara Asing (WNA) mencapai 2,8 juta jiwa dan penduduk Jepang.
Menurutnya, peluang itu bisa menjadi peluang bagi UKM Jateng.
Terlebih lagi, perusahaan yang dipimpin oleh Teguh, tengah menyiapkan gudang distribusi yang mampu menampung dan mendistribusikan produk dari Indonesia, tak terkecuali dari Jawa Tengah.
Selain pasar Jepang, produk furniture UKM Jateng juga diminati pasar Eropa.
Terkait hal itu, Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) Jawa Tengah bekerja sama dengan Bank Indonesia, Kadin dan PT Adhyata akan mengirim sampel produk furniture ke Belgia.
Di sana, produk mebel asal Jateng akan dipamerkan selama satu tahun di Borgerhub.