Kecelakaan Lalu Lintas
Bus Rombongan Nakes RSUD Kota Semarang Kecelakaan Sepulang Wisata di Gunungkidul, Tak Izin Pimpinan
Bus rombongan pegawai RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN) Kota Semarang, terguling di kawasan obyek wisata Goa Tanding, Gunungkidul, Sabtu (18/9/2021).
TRIBUNBANYUMAS.COM, YOGYAKARTA - Bus rombongan pegawai RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN) Kota Semarang, terguling di kawasan obyek wisata Goa Tanding, Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Sabtu (18/9/2021) petang.
Akibat kejadian tersebut, empat orang mengalami patah tulang dan harus mendapat perawatan medis.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Suryanto mengatakan, bus bernopol H 1446 BW itu mengangkut 27 orang.
Awalnya, bus hendak keluar dari kawasan wisata Goa Tanding. Namun, di tengah jalan, ada pikap yang sedang berhenti untuk memuat hasil panen kacang.
Bus tergelincir dan terguling ke kiri, masuk ke area ladang milik warga.
"Saat ini, kasus kecelakaan itu sudah ditangani oleh satlantas," kata Suryanto.
Baca juga: Insentif Cair, Nakes dan Staf RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Bagi-bagi Sembako ke Warga
Baca juga: RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Bangun Gedung Baru, Bisa Untuk Isolasi Pasien Covid-19
Baca juga: Usai Bertugas, 20 Anggota Paskibra Gunungkidul Positif Covid. 4 Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca juga: Warga Gunungkidul Ditangkap, Jadi Tersangka Tunggal Pencurian Puluhan HP di Moro Mall Purwokerto
Kasat Lantas Polres Gunungkidul AKP Martinus Sakti Givriyanto mengatakan, proses evakuasi selesai dilaksanakan pada Minggu (19/9/2021), sekitar pukul 02.00 WIB.
Untuk mengangkat badan bus melibatkan dari komunitas jip Gunungkidul.
Martinus menyebut, kecelakaan ini mengakibatkan delapan orang mengalami luka ringan dan empat penumpang patah tulang.
Sedangkan 15 orang lain, dalam kondisi baik.
"Dari persitiwa ini tidak sampai mengakibatkan korban jiwa,” kata Martinus.
Rombongan berwisata
Martinus tidak menampik, rombongan itu habis berwisata. Padahal, sampai saat ini, seluruh destinasi wisata di Gunungkidul masih ditutup.
Terkait hal itu, polisi akan memintai keterangan dari sopir dan pengelola wisata.
"Tahan dulu untuk berwisata. Kasus bus pariwisata asal Semarang harus jadi pelajaran karena saat terjadi kecelakaan malah akan merugikan diri sendiri," kata Martinus.