Berita Jawa Tengah

Fakta di Boyolali, Warga Sudah Meninggal Hidup Lagi, Setelah Ditanyakan Ganjar Ternyata Soal Bansos

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar Rembug Desa dengan kepala desa (kades) se-Kabupaten Boyolali secara daring.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: deni setiawan
PEMPROV JATENG
Rembug Desa dengan para Kades se-Kabupaten Boyolali secara daring di Pendapa Kabupaten Boyolali, Rabu (4/8/2021). 

Meski begitu, ia paham dengan maksud Yogi karena di beberapa tempat yang ia kunjungi, banyak kasus serupa.

Dimana ada warga yang sudah meninggal, tapi tetap menerima bantuan dari Pemerintah Pusat.

"Ada sekira 10 kepala keluarga yang sudah meninggal, tapi dapat bantuan."

"Ya kita kembalikan bantuannya, karena tidak tepat sasaran."

"Kami heran, padahal dahulu sudah diverifikasi, kok munculnya tetap sama."

"Apa mungkin pakai data lama," katanya.

Selain Yogi, sejumlah Kades lain di Boyolali juga menyampaikan hal yang sama misalnya Kades Banyuanyar, Komarudin.

Kepada Ganjar, pihaknya meminta agar ada pembenahan data bansos, karena apa yang diusulkan dari desa beda dengan data pusat.

"Untungnya kami sejak 2017 ada musyawarah desa yang khusus membahas kemiskinan."

"Jadi masalah-masalah yang seperti ini, bisa kita atasi," kata Komarudin.

"Di desa kami ada 38 warga yang dapat bansos dobel."

"Itu kami alihkan ke warga yang lain tidak bisa."

"Bagaimana, supaya bisa langsung kami alihkan."

"Soalnya masyarakat banyak yang butuh," kata Kades Senden, Sularsih.

Ganjar pun langsung menjawab bahwa perbaikan data terus dilakukan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved