Berita Jateng
Dihantam Pandemi dan Terdampak PPKM, HIPMI Jateng: Kebijakan Pemerintah Membuat Kita Miskin
Buka-tutup kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah membuat pengusaha muda di Jawa Tengah sengsara.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rika irawati
Termasuk, PPKM yang dilakukan saat ini, menurutnya, tidak terukur dan tidak memiliki target jelas.
Disampaikan, jika PPKM hanya untuk mencegah dan mengurangi penularan maka dirinya tidak yakin kebijakan itu adalah kebijakan yang tepat.
Pasalnya, jika PPKM nanti dibuka, tidak ada jaminan penularan akan mengalami penurunan.
Justru, ia melihat, penularan akan semakin masif dan akan semakin banyak.
"Kami tidak masalah dengan PPKM, tapi PPKM yang lebih terukur. Kalau misalnya dengan PPKM hanya untuk mengurangi penularan, nanti kalau PPKM dibuka juga akan sama saja," sebutnya.
Sebagai solusi, Billy meminta pemerintah fokus memperbaiki fasilitas kesehatan dan menambah tenaga kesehatan untuk menekan kematian Covid-19.
Ia yakin, dengan fokus pada dua hal tersebut, kematian dan ketakutan masyarakat terhadap virus Covid-19 akan berkurang sehingga bisa menjalani hidup normal.
"Itu diperbaiki faskes dan nakes, dilengkapi fasilitasnya agar masyarakat tenang dengan Covid-19," ungkapnya.
Bendahara HIPMI Jateng Rudy menambahkan, PPKM sangat memberikan dampak bagi pengusaha di Jateng maupun nasional.
"Kami berharap, PPKM darurat tidak diperpanjang, bisa hidup seperti biasanya tentunya dengan prokes ketat," tukasnya. (*)