Penanganan Corona

Jumat 16 Juli 2021, Seluruh Pasar Ditutup Sehari di Kabupaten Semarang, Bakal Disemprot Disinfektan

Terkait rencana penutupan pasar tradisional telah dilakukan sosialisasi kepada para pedagang melalui lurah pasar dan surat resmi Pemkab Semarang.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/M NAFIUL HARIS
Mobil water cannon Polres Semarang semprotkan disinfektan di ruas jalan protokol Kabupaten Semarang, Kamis (10/6/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Pemkab Semarang bakal menutup sementara aktivitas perdagangan di pasar tradisional pada Jumat (16/7/2021).

Kepala Disdag Kabupaten Semarang, Heru Cahyono mengatakan, penutupan pasar tradisional tersebut bagian dari penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali. 

"Itu juga untuk menjalankan instruksi Bupati Semarang di masa PPKM Darurat."

"Jadi kami putuskan sehari sekira 33 pasar di Kabupaten Semarang untuk sementara tutup."

"Itu juga bagian dari upaya memutus penularan virus corona (Covid-19)," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (12/7/2021). 

Baca juga: Kehabisan Stok Oksigen, Rumah Sakit di Kabupaten Semarang Pinjam Tabung ke Puskesmas

Baca juga: Dana Desa Banyubiru Semarang Habis Buat Biayai Warga Isolasi Mandiri, Begini Curhatan Pak Kades

Baca juga: Kelayapan saat PPKM Darurat, Warga Bawen Kecele saat Tiba di Mal Kota Semarang: Mau Ngemal, Tutup

Baca juga: Kisah Pedagang Mainan Tradisional Asal Klaten, 30 Tahun Cari Rezeki di Semarang: Ngeri Negeri Ini

Menurut Heru, terkait rencana penutupan pasar tradisional itu telah dilakukan sosialisasi kepada para pedagang melalui lurah pasar dan telah diterbitkan surat resmi pemberitahuan. 

Dia menambahkan, alasan lain karena Kabupaten Semarang sekarang masih berstatus zona merah penyebaran Covid-19.

"Untuk aktivitas pasar pagi, kami ubah operasionalnya."

"Semula pukul 02.00 hingga pukul 07.00, menjadi pukul 06.00 hingga pukul 10.00."

"Itu berlaku mulai Rabu (14/7/2021) hingga 20 Juli 2021," katanya.

Heru menyatakan, selama penutupan, seluruh pasar di Kabupaten Semarang akan dilakukan penyemprotan disinfektan.

Dia bersyukur, sampai sejauh ini tidak ada klaster penularan Covid-19 dari pasar tradisional. 

Selama ditutup, setiap pintu masuk lokasi pasar tradisional akan dijaga petugas gabungan untuk memastikan tidak ada pedagang yang berjualan. 

"Kami ingin upaya ini dipatuhi pedagang."

"Warga juga jangan terbawa situasi dan panik, lalu memborong barang kebutuhan."

"Karena cuma sehari, jadi jangan panik, cukup belanja secukupnya," ujarnya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: RSI Banjarnegara Kembali Berkreasi, Ciptakan Alat Portable Bernama POCBIH, Bantu Pernapasan Pasien

Baca juga: Di Banjarnegara, Keluarga Terdampak PPKM Darurat Dapat Rp 300 Ribu, Disalurkan Melalui Kantor Pos

Baca juga: 135 Lansia di Kota Tegal Terpapar Covid, Wali Kota Antar Makanan ke Lokasi Isolasi Mandiri

Baca juga: Butuh Bantuan! Balita di Dukuhturi Tegal Alami Tumor Ganas di Mata Kanan, Kini Tak Bisa Jalan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved