Berita Otomotif Hari Ini

Dimas Sukses Ciptakan Rem Cakram Khusus Vespa Klasik, Hasil Riset 11 Bulan di Tembalang Semarang

Produk rem cakram belakang untuk Vespa klasik yang dibuat Dimas Asmoro Aji merupakan yang pertama di Kota Semarang.

Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/BUDI SUSANTO
Dimas Asmoro Aji, warga Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menata produk rem disc brake untuk Vespa klasik buatannya, yang sudah dipesan oleh pembeli, Rabu (9/6/2021) sore. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Berangkat dari riset selama 11 bulan, Dimas Asmoro Aji, pemuda asal Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menciptakan rem disc brake untuk Vespa atau scooter lawas.

Hal itu dilakukannya lantaran mahalnya produk rem disc brake after market untuk Vespa klasik buatan negara pizza atau Italia, maupun produk original Piaggio.

Mengandalkan pengalamannya di bidang per scooteran lawas, serta kepresisian hitungan, ia mencoba berinovasi serta menciptakan rem disc tersebut.

Baca juga: Ganjar Gowes Masuk Gang Sempit di Semarang Timur, Masih Jumpai Banyak Warga Tak Gunakan Masker

Baca juga: Pengusaha Karaoke Bandungan Semarang Sambat, Mendadak Diminta Tutup Sementara Tanpa Batas Waktu

Baca juga: Promo BTS Meal Berujung Penutupan Sementara Gerai McDonalds di Semarang, Picu Kerumunan Driver Ojol

Baca juga: Begal Payudara Teror Warga Pedurungan Semarang, Aksinya Terekam Kamera CCTV

Diketahui scooter klasik besutan ATPM Piaggio keluaran era 1950 hingga 1990, baik jenis small frame maupun large frame tak memiliki rem hidrolis, hanya dibekali rem tromol.

Maka dari itu, Dimas mencoba membuat rem modern yang bisa dibenamkan ke Vespa klasik secara plug and play.

Dikatakannya, produk rem cakram pertama yang dia buat, dipasang di Vespa Sprint keluaran 1971.

“Awalnya untuk memodifikasi tunggangan saya, namun produk pertama kurang presisi."

"Lalu saya lakukan riset, sampai sekarang justru banyak pecinta Vespa lawas membelinya,” ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (9/6/2021).

Diterangkannya, harga produk rem disc brake after market buatan Italia bisa mencapai Rp 7 juta hingga Rp 14 juta.

“Bagi penghobi Vespa klasik yang punya dana sedikit pastinya sangat berat untuk membelinya."

"Maka dari itu saya mencoba melakukan riset selama 11 bulan, agar bisa membuat rem hidrolis yang lebih murah, namun tetap aman digunakan,” jelasnya.

Rem cakram buatan Dimas kini dipasarkan ke penjuru Tanah Air, dan banyak diminati pecinta Vespa klasik.

“Terakhir saya kirim ke Sulawesi dan Kalimantan."

"Kalau di Pulau Jawa biasanya wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” katanya.

Dimas Asmoro Aji, warga Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menata produk rem disc brake untuk Vespa klasik buatannya, yang sudah dipesan oleh pembeli, Rabu (9/6/2021) sore.
Dimas Asmoro Aji, warga Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menata produk rem disc brake untuk Vespa klasik buatannya, yang sudah dipesan oleh pembeli, Rabu (9/6/2021) sore. (TRIBUN BANYUMAS/BUDI SUSANTO)

Menyoal harga, Dimas yang sudah berkecimpung belasan tahun di dunia scooter lawas itu menerangkan, produk buatannya lebih murah dibanding buatan Italia.

“Untuk rem belakang yang tinggal pasang ke Vespa large frame, seperti PX, Excel, dan Sprint, saya jual Rp 2,8 juta,” paparnya.

Ia juga sedikit menerangkan spesifikasi rem cakram untuk Vespa lawas buatannya, dimana untuk adaptor ia menggunakan bahan full alumunium.

“Adaptor dari alumunium yang dibubut, untuk kaliper rem saya gunakan yang tipe dual piston."

"Sementara disc memiliki tebal 3 milimeter,” ucapnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (9/6/2021).

Dimas menambahkan, produk rem cakram belakang untuk Vespa klasik yang ia buat merupakan yang pertama di Kota Semarang.

“Setahu saya produk saya yang pertama."

"Karena yang dijual dipasarkan kebanyakan rem cakram depan."

"Kekuatan rem cakram belakang yang saya buat juga sudah saya uji, meski harga lebih miring, namun tidak kalah dengan produk luar negeri,” tambahnya. (Budi Susanto)

Baca juga: Cerita Kompak Warga RW 08 Mintaragen Kota Tegal Terapkan Jogo Tonggo, Berslogan Mamakece Papakece

Baca juga: Realisasikan Janji Bupati Dico di Kendal, Tiap Dusun Dapat Bantuan Dana Khusus, Minimal Rp 100 Juta

Baca juga: 429 Warga Kudus Jalani Isolasi Terpusat di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Data Hingga Rabu Malam

Baca juga: KABAR DUKA, Buruh Migran Asal Pati Meninggal di Taiwan, Alami Kecelakaan Kerja

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved