Berita Jawa Tengah
Dicanangkan Jadi Desa Damai Berbudaya, Ini Pesan Gubernur Jateng Kepada Warga Nglinggi Klaten
Keberagaman itu menjadi potensi besar untuk dikembangkan sehingga pada November 2017 dijadikan sebagai Desa Damai Berbudaya.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KLATEN - Pada peringatan Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten.
Rencananya, desa itu dicanangkan sebagai Desa Damai Berbudaya.
Dalam dialog Ganjar bersama warga setempat ia menyampaikan bahwa Desa Damai Berbudaya merupakan contoh membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Ganjar Cari Sosok Bung Karno Muda di Jateng, Bikin Lomba Pidato, Begini Cara Mengikutinya
Baca juga: Keberaniannya Perlu Diacungi Jempol, Siswi SDN 3 Nanggulan Baca Geguritan di Hadapan Gubernur Ganjar
Baca juga: Ini Alasan Alun-alun Kota Tegal Masih Tertutup Pagar Seng
Baca juga: Keanggotaan Komunitas Sarsipol Bertambah, Politeknik Banjarnegara Ikut Gabung
"Ini contoh bagaimana membumikan Pancasila bukan dengan kata-kata lagi, tapi dengan tindakan," katanya saat berdialog dengan warga di Kantor Desa Nglinggi.
Setelah apa yang sudah dilakukan oleh Desa Nglinggi, Ganjar menyebut desa tersebut bisa didorong menjadi desa inklusi.
Menurutnya, selain Desa Nglinggi juga ada desa lain di Jawa Tengah yang memiliki kepala desa dari golongan minoritas.
Hebatnya lagi masyarakat terus mendukung karena mereka melihat kinerja dari kepala desa.
"Desa ini tidak hanya menggarap sektor (pembangunan) fisik saja tetapi juga sisi spiritualitas."
"Nilai-nilai ini sangat penting," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Nglinggi, Sugeng Mulyadi mengatakan, desa ini terdiri atas masyarakat yang beragam, baik agama maupun status ekonomi.
Keberagaman itu menjadi potensi besar untuk dikembangkan sehingga pada November 2017 dijadikan sebagai Desa Damai Berbudaya.
"Selain banyak potensi juga rawan konflik kalau tidak diwadahi kata damai."
"Desa tidak akan maju kalau tidak damai, desa maju juga akan hancur kalau tidak damai," katanya.
Melalui pendampingan dari Wahid Foundation, Desa Nglinggi mulai mewujudkan diri sebagai Desa Damai Berbudaya dengan menerapkan sembilan nilai utama Gus Dur.
Di antara ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatria, dan kearifan lokal.