Berita Banjarnegara Hari Ini

Peternak Ayam di Banjarnegara, Bangun Kolam Ikan di Bawah Kandang, Tak Lagi Bingung Beli Pelet

Kotoran yang biasanya menjadi limbah dan sumber pencemaran bisa dimanfaatkannya untuk pakan alami ikan oleh peternak asal Bawang Banjarnegara ini.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
Martono sedang memberi pakan ikan di bawah kandang dengan memanfaatkan kotoran ayam, di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (29/5/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Usaha perikanan biasanya terkendala dengan mahalnya harga pakan atau pelet.

Padahal, pakan jadi kebutuhan vital ikan agar pertumbuhannya maksimal. 

Tak ayal, banyak pengusaha perikanan yang mengeluhkan masalah ini.

Hasil yang didapat kerap tak sebanding dengan modal yang membengkak karena harga pakan mahal. 

Ternyata persoalan itu bisa disiasati.

Baca juga: Pameran dan Kontes Bonsai Banjarnegara, 600 Tanaman dari Berbagai Daerah di Jateng

Baca juga: Operasi Ketupat Candi Berakhir, Personel Polres Banjarnegara Jalani Swab Antigen

Baca juga: Toleransi di Aribaya Banjarnegara: Giliran Muslim Berjaga di Wihara saat Umat Buddha Ibadah Waisak

Baca juga: Tahun Ini Masih Pandemi, Begini Perayaan Waisak di Vihara Metta Mandala Pagentan Banjarnegara

Sebagian pembudidaya ikan berusaha mencari pakan alternatif pengganti pelet. 

Martono misalnya, peternak asal Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.

Dia punya cara tersendiri untuk menyiasati harga pelet yang mahal.

Ia sudah berulang kali memanen ikan Lele tanpa tergantung dengan pakan pelet. 

"Kalau pakai pelet, hitung-hitungannya kurang nutup," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (29/5/2021). 

Ia membangun kolam ikan seluas 8x6 meter di belakang rumahnya.

Menariknya, kolam ikannya didesain tidak seperti kolam ikan pada umumnya. 

Di atas kolam berdiri kandang ayam dengan ukuran 9x20 meter yang dihuni ribuan ekor ayam petelur. 

Dalam satu lahan, keluarga Martono bisa memanfaatkannya untuk dua kegiatan usaha sekaligus. 

Kotoran dari ribuan ekor ayam yang dipeliharanya tidak terbuang percuma. 

Ia memanfaatkan kotoran ayam itu untuk pakan ribuan lele yang dipeliharanya.

Martono tidak perlu repot membeli pelet karena pakan alami tersedia melimpah di kandangnya. 

"Kotoran ayam di sini mencukupi untuk kebutuhan kolam, bahkan lebih," katanya.

Alhasil tidak ada yang sia-sia dari usaha peternakannya.

Kotoran yang biasanya menjadi limbah dan sumber pencemaran bisa dimanfaatkannya untuk pakan alami ikan. 

Dengan tidak membeli pelet, Martono otomatis bisa menghemat modal untuk usaha perikanannya.

Jelas, modal terbesar untuk usaha perikanan adalah pakan, di luar benih dan infrastruktur kolam. 

Karena minim modal, keuntungan yang didapat Martono lebih besar.

Hanya persoalannya, pertumbuhan ikan dengan pakan kotoran ayam ini dinilainya sedikit lebih lambat. 

Tetapi bagi dia itu tak begitu jadi soal.

Meski masa panen sedikit molor, ia tetap bisa memanen lele pada umur 3 sampai 4 bulan hingga layak konsumsi. 

"Besarnya juga tidak merata."

"Ada yang terlalu besar, ada yang masih kecil saat dipanen."

"Tapi tetap untung karena tidak pakai pelet," katanya. (Khoirul Muzakki)

Baca juga: Bupati Wacanakan Bangun Kawasan Industri di Pemalang, Mukti Agung Wibowo: Kami Sedang Survei Lokasi

Baca juga: Jadi Pengalaman Pertama Tri Yuliana, Ikut Makamkan Jenazah Covid-19 di Karanganyar, Ini Ceritanya

Baca juga: Awas Bahaya Hipertensi di Masa Pandemi, Begini Penjelasan Lengkap Dinkes Kota Tegal

Baca juga: Mariman Mulai Kurangi Bahan Produksi dan Pekerja, Harga Kedelai Merangkak Naik di Karanganyar

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved