Berita Ekonomi Bisnis
Pertamina Bangun Infrastruktur Gas Alam Cair di Kilang Cilacap, Gandeng PT Badak LNG
Komitmen kerja sama ini diwujudkan dalam tiga lingkup perjanjian yaitu, antara PGN dan KPI untuk penyediaan infrastruktur LNG.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Gas, Subholding Kilang, Subholding Shipping, dan PT Badak LNG bekerja sama untuk menyediakan infrastruktur gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) terintegrasi.
Itu untuk mendukung pengembangan bisnis kilang Pertamina di Cilacap.
Proyek ini akan menyuplai gas dengan peningkatan volume secara bertahap mencapai 111 MMSCFD selama 20 tahun ke Kilang Cilacap.
Baca juga: 33 Nakes RSUD Cilacap Diisolasi Terpusat di RS Priscilla Medical Center Sampang
Baca juga: Pemkab Cilacap Belum Terapkan WFH ASN, Ini Alasan Sekda Farid Maruf
Baca juga: Lima ABK Asal Filipina Dinyatakan Sembuh, Direktur RSUD Cilacap: Hasil Dua Kali Tes PCR
Baca juga: Kami Tidak Melarang Warga Cilacap Masuk Banyumas, Kapolresta: Hanya Memfilter di Wilayah Perbatasan
Pembangunan infrastruktur ini akan dilaksanakan dengan skema Small Scale Land Based Regasification Terminal dan diperkirakan membutuhkan biaya investasi sebesar 151,7 juta dollar AS atau setara sekira Rp 2,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dollar AS).
Komitmen kerja sama ini diwujudkan dalam tiga lingkup perjanjian yaitu, antara PGN dan KPI untuk penyediaan infrastruktur LNG.
Berikutnya antara PGN dan PT Badak LNG untuk penyediaan fasilitas penyimpanan dan breakbulking LNG.
Lainnya, antara PGN dan PIS untuk utilisasi kapal LNG dengan skema long term time charter atau skema angkutan LNG lainnya.
“Kami berharap kerja sama ini menjadi contoh bagi Subholding lain bahwa Pertamina Group dapat bersinergi dan menghasilkan manfaat yang luar biasa,” ujar Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono, seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (26/5/2021).
Mulyono mengatakan, proyek ini akan digunakan untuk mengembangkan market LNG retail di Jawa Tengah bagian selatan dan menghasilkan efisiensi luar biasa mencapai 58,5 juta dollar AS per tahun dengan pemanfaatan gas.
Kilang Cilacap yang merupakan salah satu dari 7 unit pengolahan di Indonesia, memiliki kapasitas produksi sebesar 348.000 BSD.
Fasilitas tersebut bernilai strategis dengan memasok 34 persen kebutuhan BBM nasional atau 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
Hal tersebut membuat Kilang Cilacap menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama PGN, Haryo Yunianto menyebutkan, sinergi ini menjadi bentuk dukungan PGN terhadap Pertamina Grup dalam mengelola portfolio LNG.
Dimana itu bisa dioptimalkan dalam rangka substitusi bahan bakar berjenis Residual Fuel Oil (FRO) menjadi bahan bakar berbasis gas.
"Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menumbuhkan perekonomian nasional dan dapat mengurangi impor serta menekan defisit neraca migas," ucapnya. (*)