PSIS Hari Ini
Kajian Liga 1 Digelar dengan Penonton, CEO PSIS Semarang: Asal Tak Menimbulkan Masalah Baru
Yoyok Sukawi tidak ingin klub, federasi, dan insan medis merasa keberatan dengan kajian yang ditujukan Presiden Jokowi ke Menpora ini.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya menyambut baik terkait kajian tentang kompetisi Liga 1 2021 yang akan digelar dengan penonton meskin jumlahnya terbatas.
Hal ini sesuai dengan keterangan Menpora Zainudin Amali seusai bertemu Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Baca juga: PSIS Semarang Menuju Liga 1 2021: Dragan Masih Butuh Tambahan Tiga Pemain Gelandang
Baca juga: PSIS Semarang Menuju Liga 1 2021: Bakal Tambal Sulam, Penyesuaian Komposisi Pemain
Baca juga: Laga Liga 1 Tak Kunjung Jelas, Nasib 2 Pemain Seleksi PSIS Semarang Ikut Menggantung
Baca juga: Kenang Komarodin di Piala Menpora: Bangga PSIS Semarang Bisa Melangkah Apik Hingga Delapan Besar
"Kami diminta Presiden membuat kajian."
"Jadi beliau menyampaikan untuk dikaji dan akan lihat juga terkait percepatan dari vaksinasi ini."
"Akan hitung betul," ujar Zainudin Amali saat memberikan keterangan pers secara virtual dari Situation Room Kemenpora, Jakarta, pada Rabu (14/4/2021).
Menanggapi komentar Menpora itu, pria yang kerap disapa Yoyok Sukawi ini mengatakan, yang terpenting tidak ada pihak yang merasa berat dengan kajian tersebut.
“Sebagai pelaku dan orang yang berkecimpung di dunia olahraga, tentu senang mendengar ada kabar itu."
"Yakni terkait Presiden memberi arahan kepada Menpora untuk mengkaji Liga 1 dengan penonton,” tutur Yoyok Sukawi kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (16/4/2021).
“Namun yang terpenting tidak memberatkan satu dua pihak tertentu jika memang itu dilakukan,” imbuh anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Lanjut Yoyok, yang dimaksud memberatkan adalah terkait risiko kompetisi Liga 1 dengan penonton.
Dia tidak ingin klub, federasi, dan insan medis merasa keberatan dengan kajian yang ditujukan Presiden Jokowi ke Menpora ini.
“Klub juga tidak boleh diberatkan dengan kajian ini."
"Sebagai contoh, operasional klub dengan penonton sebagian atau penuh itu hampir sama."
"Kemudian dari sisi tim medis, semua harus respect terhadap yang sudah berjuang melawan Covid-19."
"Mungkin Kemenkes harus memberi masukan dan solusi terkait hal ini,” tandas Yoyok Sukawi.
Kemudian Yoyok Sukawi juga menyoroti, jika benar kompetisi diizinkan dengan penonton, harus dipikirkan pula mengenai pelaksanaan di satu kota dan kota lainnya.
Dia berharap tidak ada perbedaan kebijakan mengenai aturan jumlah penonton di masing-masing kota yang menyelenggarakan kompetisi.
“Satu hal penting, jangan sampai ada perbedaan satu kota dan kota lainnya."
"Kalau ada perbedaan, itu akan menimbulkan masalah baru,” pungkas Yoyok Sukawi. (F Ariel Setiaputra)
Baca juga: Gasak Ponsel dan 2 Tabung Gas dari Sebuah Warung di Banyumas, 2 Warga Purwokerto Timur Ditangkap
Baca juga: Begini Suasana Pasar Takjil di Taman Makam Pahlawan Purwokerto, Bupati: Asal Mereka Patuh Prokes
Baca juga: Sebulan, 5 Pemuda di Purbalingga Diamankan. Terlibat Jual Beli Penggunaan Narkoba dan Psikotropika
Baca juga: Sopir Mengantuk, Mobil Toyota Avanza Nyungsep ke Sawah di Bukateja Purbalingga