Berita Banjarnegara Hari Ini

Atlet Lompat Tinggi di Banjarnegara Jadi Kuli Bangunan, Kumpulkan Dana untuk Kuliah di Yogyakarta

Heni Purwono mengatakan, pihaknya saat ini tengah berkirim surat kepada Rektor UNY agar Lendy dapat diberikan beasiswa KIP Kuliah.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
Lendy siswa SMA Negeri 1 Sigaluh Banjarnegara bekerja jadi kuli bangunan untuk tutup biaya kuliah, Senin (12/4/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Meski masih usia sekolah, Lendy Febrian Prasetyo siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sigaluh tak segan menjadi kuli bangunan untuk membantu orangtuanya. 

Dia rela bergelut dengan tanah yang kotor dan debu semen agar memeroleh penghasilan. 

Lendy adalah siswa berprestasi.

Baca juga: Selalu Pakai Masker, Operasi Keselamatan Candi Banjarnegara Juga Menyasar Prokes Transportasi Publik

Baca juga: Masih Jadi Misteri, Temuan Mayat di Sungai Jali Banjarnegara, Tanpa Identitas dan Tubuh Membusuk

Baca juga: Nasabah BRI Unit Bawang Ini Dapat Mobil, Hasil Undian Panen Hadiah Simpedes di Banjarnegara

Baca juga: Pengendara Motor Tertimpa Pohon, Alami Patah Lengan Kiri, Dirawat di RS Emanuel Banjarnegara

Dia selalu menjadi juara lompat tinggi tingkat Kabupaten Banjarnegara.

Sayang, ia terbentur masalah ekonomi sehingga terancam tidak bisa melanjutkan kuliah. 

Terlebih orangtuanya hanya butuh tani. 

Karenanya, Lendy yang biasa ditempa kerasnya kehidupan tak canggung ketika harus bekerja sebagai kuli bangunan. 

Ini dilakukannya agar bisa meraih mimpinya berkuliah.  

Kebetulan di desanya sedang ada proyek bangunan infrastruktur. 

Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang harus ia bayar untuk bisa masuk kuliah di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuatnya harus bekerja keras untuk melunasinya. 

Tapi apalah daya, sampai hari terakhir tenggat waktu pembayaran, Sabtu (10/4/2021), baru sebagian kecil saja uang yang dia kumpulkan. 

Beruntung, guru-guru di sekolahnya berbaik hati dan rela patungan untuk ikut melunasinya.

"Saya sebenarnya ingin masuk lewat jalur Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah."

"Hanya saja waktu pendaftaran sudah tutup ketika itu."

"Sehingga saya dikenai UKT sekira Rp 3 juta," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (12/4/2021). 

Jelas keluarganya berat menanggung biaya sebesar itu.

Tetapi guru-gurunya terus memotivasinya untuk terus melanjutkan kuliah.

Hingga ia pun tumbuh semangat untuk meneruskan pendidikannya. 

Wakil Kepala Bidang Humas SMA Negeri 1 Sigaluh, Heni Purwono mengatakan, pihaknya saat ini tengah berkirim surat kepada Rektor UNY agar Lendy dapat diberikan beasiswa KIP Kuliah.

Secara administratif, Lendy memang terlambat mengajukan KIP Kuliah.

Sebab anak itu sempat ragu melanjutkan kuliah, karena alasan biaya. 

Hingga akhirnya Lendy mendaftar SNMPTN di hari terakhir setelah dibujuk gurunya. 

"Kami berharap Rektor UNY dapat mengabulkan permohonan kami" jelas Heni.

Heni mengatakan, sudah menjadi tradisi di sekolahnya, siswa yang tidak mampu namun berprestasi dibantu secara gotong royong agar bisa kuliah.

Dia menjelaskan, saat di SMA, Lendy telah banyak menorehkan prestasi.

Lendy selalu menjadi juara 1 Popda Cabang Lompat Tinggi. 

"Lendy adalah talenta yang langka."

"Sayang kalau dia tidak bisa kuliah hanya karena tidak punya biaya," katanya. (Khoirul Muzakki)

Baca juga: Tak Perlu ke PN Purwokerto, Warga Banyumas Bisa Urus Keterangan Bebas Pidana di Desa Lewat Eraterang

Baca juga: Bupati Achmad Husein: Pekan Depan Tambah 15 Sekolah Penyelenggara PTM di Banyumas

Baca juga: Istri Kaget Lihat Gaji Pertama Saya, Biasanya Sehari Rp 5 Juta, Cerita Pengusaha Jadi Bupati Cilacap

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Pembacokan dan Pembunuhan di Kebumen, Kedua Tersangka Peragakan 27 Adegan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved