Berita Banyumas Hari Ini
Istri Terduga Teroris Minta Suaminya Dibebaskan, Pasca Penggeledahan di Sumampir Purwokerto
Istri terduga teroris Jalan Kenanga, RT 09 RW 02, Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto, Siti Qona'ah angkat bicara.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Seusai penggeledahan oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Jalan Kenanga, RT 09 RW 02, Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto, istri terduga teroris, Siti Qona'ah angkat bicara.
Dia berharap agar suaminya segera dibebaskan jika memang tidak terbukti terlibat jaringan teroris.
Suami dari Siti Qona'ah, berinisial WH (Disebut E pada berita sebelumnya) diketahui ditangkap di Yogyakarta.
Baca juga: CGV Cinema Purwokerto Sudah Dibuka Mulai Hari Ini, Sehari Ada 14 Kali Film yang Diputar
Baca juga: Terduga Teroris di Sumampir Purwokerto, Ketua RT: Densus 88 Antiteror Sekadar Geledah Rumah
Baca juga: Kehadiran Tim Densus 88 Antiteror Kejutkan Warga Sumampir Purwokerto, Kabarnya Ada Terduga Teroris
Baca juga: Karyawan UT Purwokerto Dirampok, Pelaku Diduga Tiga Orang, Kabarnya Beraksi Juga di Kebumen
"Jika tidak ada bukti-bukti terlibat jaringan teroris, segera bebaskan suami saya," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (3/4/2021).
Terakhir kali suaminya berpamitan akan pergi ke Yogyakarta pada Selasa (30/3/2021).
Dia tidak tahu mengapa suaminya pergi ke Yogyakarta.
Siti Qona'ah menjalin komunikasi dengan suaminya melalui pesan WhatsApp.
Sampai pada Jumat (2/4/2021), dirinya mencoba mengirim pesan ke suaminya, tetapi tidak aktif.
Dia terkejut pada sore hari ada sejumlah orang dari Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan aparat kepolisian mendatangi rumahnya.
"Terkejut, katanya setelah salat Jumat suami saya ditangkap," katanya.
Densus 88 menjelaskan padanya jika suaminya telah ditangkap, lalu melakukan penggeledahan rumah.
Saat penggeledahan, Siti Qona'ah sempat berdebat dengan petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Hal itu lantaran aparat hendak menyita uang tunai sekira Rp 8 juta.
"Uang itu murni hasil jualan herbal dan gula merah."
"Saya berdebat, karena itu murni keringat saya, akhirnya tidak jadi disita," tambahnya.