Berita Ekonomi Bisnis

Durotul Sulap Kluwih Jadi Tiga Produk Makanan Bernilai Jual Tinggi, Khasnya Kaliyoso Kendal

Durotul bersama dua rekannya, Ifayatun (34) dan Nur Faizah (35), dia berhasil meramu kluwih menjadi jenang, abon, juga emping.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
KUPAS KLUWIH: Durotul Mahmudah (41) warga Desa Kaliyoso, Kecamatan Kangkung, Kendal mengupas bahan utama kluwih untuk diolah menjadi abon, jenang, dan emping, Jumat (26/3/2021). 

"Kalau bijinya atau beton, bisa dibuat dua produk, jenang dan emping," tuturnya.

Dalam proses pembuatan jenang, Durotul memanfaatkan semua biji kluwih baik yang besar maupun kecil.

Setelah itu, beton direbus agar lunak untuk dijadikan adonan.

Rebusan beton dihaluskan dengan mencampurkan beberapa bahan tambahan seperti gula merah, gula pasir, daun pandan, dan tepung ketan.

Hasil adonan dimasak hingga menjadi jenang dan siap dikemas.

"Kalau pembuatan emping mudah, dari rebusan bijinya, dibuat adonan dibentuk pipih kemudian dijemur," terangnya.

Dalam sehari, Durotul bisa mengolah 5 kilogram, sekira 15 kluwih.

Perbuahnya ia beli dengan harga Rp 4.000.

Dari 5 kilogram kluwih, Durotul bisa membuat 15 bungkus abon seberat 100 gram.

Perbungkus ia bandrol Rp 15.000.

Bijinya, bisa menghasilkan 12 bungkus jenang atau 1/4 kilogram emping. 

Satu bungkus jenang berisi 11 item dibandrol Rp 15.000.

Sedangkan tiap 1 kilogram emping dikenakan harga Rp 60.000.

"Proses pembuatan jenang memakan waktu 3-4 jam."

"Kalau pembuatan di atas 3 kilogram, bisa lebih lama," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved