Berita Banjarnegara
Butuh Dana Buat Membeli Pakan Koleksi Satwa, Serulingmas Zoo Banjarnegara Galang Donasi
sebelum ada pandemi, pengeluaran untuk kebutuhan pakan satwa selalu terpenuhi dari penjualan tiket masuk ke wisatawan Serulingmas Zoo Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - PPKM yang dilakukan serentak di Jawa dan Bali bukan hanya dikeluhkan para pelaku usaha kecil menengah menyusul adanya sejumlah pembatasan.
Sektor pariwisata pun ikut terdampak.
Kunjungan di sejumlah objek wisata di Kabupaten Banjarnegara menurun selama PPKM pertama hingga jilid 2 diberlakukan.
• Tiap Mustahik Peroleh Rp 300 Ribu, Bank Jateng Banjarnegara Salurkan Zakat Hasil Kelola Baznas
• Tak Bisa Beri Bantuan ke Warga, Bupati Banjarnegara Pilih Tak Tutup Pasar saat Jateng di Rumah Saja
• Kekaguman Gus Hayat Kepada Nenek yang Diduga Mencopet di Banjarnegara: Dia Lancar Lafalkan Alquran
• Toko Masih Boleh Buka di Banjarnegara, Bupati: Tak Bisa Serta Merta Terapkan Jateng di Rumah Saja
Objek wisata Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara ikut merasakan imbasnya.
Jumlah kunjungan wisatawan dalam beberapa pekan terakhir ini mengalami penurunan cukup drastis.
Direktur TRMS Serulingmas Zoo, Lulut Yekti Adi mengatakan, kunjungan ke TRMS dalam sehari kini rata-rata tidak sampai 100 orang.
"Normalnya kisaran 200 orang perhari," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (5/2/2021).
Penurunan kunjungan kian terasa menyusul kebijakan penutupan objek wisata air di masa PPKM.
Padahal, kolam renang di Serulingmas Zoo selama ini jadi daya tarik tersendiri selain pemandangan satwa-satwa langka.
Bahkan ada pelanggan yang beberapa hari sekali datang ke Serulingmas Zoo untuk berenang.
Keberadaan kolam renang cukup mendongkrak kunjungan wisatawan di Serulingmas Zoo.
Pandemi adalah masa yang berat bagi pengelola objek wisata kebun binatang, tidak kecuali Serulingmas Zoo.
Satwa-satwa yang dipelihara setiap hari butuh makan untuk bertahan hidup.
Kewajiban pengelola untuk merawat dan menjamin pakan ratusan satwa, tanpa peduli musim pandemi.
Padahal, biaya pakan satwa tidak murah.
Terlebih karnivora semisal harimau, singa, maupun buaya yang setiap hari butuh asupan daging.
Saat masa normal, sebelum ada pandemi, pengeluaran untuk kebutuhan pakan satwa selalu terpenuhi dari penjualan tiket masuk ke wisatawan.
Tetapi di masa pandemi, saat kunjungan menurun drastis, pihaknya harus putar otak agar pakan satwa tetap tercukupi.
Karnivora yang biasa dikasih daging sapi, kini disiasati dengan diberi daging ayam yang harganya lebih murah.
Tetapi tanpa mengurangi takaran kebutuhan gizi satwa.
Sehingga kesejahteraan satwa tetap terjaga.
"Yang biasanya daging sapi, kami siasati atau diganti menjadi daging ayam," katanya.
Atas keprihatinan itu, pihaknya pun sampai saat ini masih menggalang donasi untuk membantu membeli pakan.
Sehingga kesejahteraan satwa tetap terjamin di masa sulit pandemi.
Pihaknya menerima donasi dari masyarakat dalam bentuk uang maupun barang atau pakan untuk satwa. (Khoirul Muzakki)
• RS Ortopedi Purwokerto Kena Tipu, Beli MRI Tidak Sesuai Perjanjian, Direktur PT TAM Jadi Tersangka
• Sidang Kasus Pasien Dicovidkan di Banyumas Digelar di PN Purwokerto, Keluarga Gugat 3 Pihak
• Maksud Jateng di Rumah Saja Menurut Wali Kota Tegal: Libur Dua Hari itu Tidak Datang dan Bertamu
• Belajar Keikhlasan dari Kapsin, Ini Sosok Pria Penjaga Perlintasan KA Tanpa Palang di Kota Tegal