Berita Jawa Tengah
Bandungan Semarang Jadi Lokasi Latihan dan Pengkaderan, FKPT Jateng: Bentuk Baru Gerakan Terorisme
Sejak dahulu gerakan terorisme selalu menyasar generasi muda terutama mereka yang tergolong berprestasi untuk dijanjikan beragam hal irasional.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
"Lalu kesannya menutup diri, tersembunyi."
"Nah, ini perlu ada gerakan akar rumput tokoh agama dan masyarakat untuk membangun komunikasi intens,” katanya.
Syamsul menyebutkan, pola terorisme selalu memanfaatkan situasi tertentu yang terkadang warga tidak menyadari.
Tetapi lanjutnya, jika narasi atau ajakan dan terdapat transmisi untuk melakukan jihad, melemahkan pemerintah, dan hoaks dapat dibilang indikator gerakan terorisme.
Dirinya menyatakan, pemilihan Jamaah Islamiyah (JI) yang memilih Kecamatan Bandungan dimana selama ini dikenal sangat toleran masyarakatnya guyub rukun dan toleran adalah bentuk pemutarbalikkan fakta.
“Dan perlu dicatat semua gerakan terorisme itu sudah lama."
"Lalu, momen seperti masa Covid-19 ini rentan dipakai mereka melakukan gerakan sistematis khususnya melalui media sosial."
"Maka, perlu ditingkatkan kegiatan kontra terorisme, radikalisme, dan perlu intensif deradikalisasi,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan, gerakan deradikalisasi tidak selalu terhadap pelaku terorisme.
Melainkan dapat dilakukan dengan membuka dialog pada kelompok yang terkesan menutup diri.
Selanjutnya, tempat strategis damai dan jauh dari hiruk pikuk warga seperti lokasi wisata patut diawasi.
Karena, gerakan terorisme selalu membuat inovasi sehingga tempat terkesan aman jangan disepelekan. (M Nafiul Haris)
Baca juga: Dugaan Politik Uang Pilkada Kebumen, Relawan Koko Minta Gakumdu Usut Tuntas
Baca juga: Luwesnya Sinterklas Menari Sufi di Gereja St Theresia Majenang, Begini Suasana Misa Natal di Cilacap
Baca juga: PT KAI Jalankan KA Purwojaya Saat Libur Nataru, Relasi Cilacap-Purwokerto-Gambir, Ini Jadwalnya