Berita Purbalingga

Program Jujag Jujug: Warga Purbalingga Tak Harus ke Pasar untuk Belanja, Cukup Order Lewat WA

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan memperluas jaringan pedagang untuk program Jujag Jujug.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Istimewa
ILUSTRASI. Sampel buah dan sayur hasil panen petani diuji JKPT Purbalingga untuk mengetahui kandungan zat berbahaya di dalamnya, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNBANYUMAS. COM, PURBALINGGA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan memperluas jaringan pedagang untuk program Jujag Jujug.

Jujag Jujug adalah layanan belanja kebutuhan rumah tangga dan kuliner secara daring yang diinisiasi Pemkab Purbalingga.

Masyarakat cukup memesan kebutuhannya melalui nomor whatsapp Customer Service (CS). Barang pesanan akan diantar pengemudi ojek daring yang telah bekerjasama.

Johan mengatakan, program Jujag Jujug bekerjasama dengan para pedagang di tiga pasar, yakni Pasar Bobotsari, Pasar Segamas, dan Pasar Bukateja.

"Sejak di-launching Ramadan, Jujag Jujug masih berjalan," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga Johan Arifin, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Rutin Gelar Razia Masker 4 Kali Sepekan, Satpol PP Purbalingga Masih Temukan Warga Tak Bermasker

Baca juga: Harga Bahan Pokok Mulai Naik Jelang Nataru, Pemkab Purbalingga Siapkan Skenario Operasi Pasar

Baca juga: PDIP Purbalingga Rilis Kemenangan Tiwi-Dono, Ini Hasil Perhitungan Internal Mereka

Baca juga: Tak Kendor, Setiap Hari BPBD Purbalingga Semprot Disinfektan ke Fasilitas Umum untuk Cegah Covid-19

Johan mengatakan, nilai dan jumlah transaksi dalam program ini belum begitu besar. Konsumen yang berlangganan lewat program ini pun belum begitu banyak.

Dalam sehari, kata dia, Jujag Jujug rata-rata melayani 5 sampai 7 transaksi.

Meski begitu, program ini dinilai sudah cukup memberi manfaat bagi masyarakat. Sebab, layanan ini menawarkan banyak kemudahan.

Warga bisa lebih mudah mengakses kebutuhan pokok, bahkan produk UMKM, tanpa harus pergi ke pasar.

Karenanya, layanan ini akan tetap dipertahankan. Johan menyadari, selain Jujag Jujug, berkembangnya layanan yang serupa memperketat persaingan. Para driver Ojol juga banyak yang menawarkan layanan secara pribadi untuk pelanggan.

"Sekarang, banyak layanan online, pilihannya tidak hanya Jujag Jujug," katanya.

Mengingat persaingan yang semakin ketat, pihaknya akan meningkatkan mutu pelayanan.

Pihaknya akan kembali menata layanan Jujag Jujug agar bisa lebih berkembang. Jaringan pedagang di tiap pasar yang selama ini hanya sekitar 10 orang akan ditambah.

Sajian yang ditawarkan ke konsumen juga akan bertambah dan lebih menarik.

Johan mengatakan, tantangan lain untuk kemajuan layanan ini menyangkut kualitas barang.

Pasalnya, pembeli tidak bisa memilih dan melihat langsung barang yang akan dibeli sehingga layanan ini lebih bermodal kepercayaan.

Karenanya, pedagang yang bermitra dengan pengelola layanan harus benar-benar memberikan servis terbaik agar tidak mengecewakan, terutama soal kualitas barang yang dijual. (*)

Baca juga: Catatan Pandemic Talks, Setiap 12 Menit Terjadi 1 Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia

Baca juga: Legowo Terima Hasil Hitung Cepat Pilkada Pekalongan, Asip-Sumarwati Beri Selamat Fadia-Riswadi

Baca juga: Ketiban Berkah, Warga Panen Gratis Kerang yang Terbawa Ombak Besar di Pantai Sendang Sikucing Kendal

Baca juga: Sidang Konser Dangdut Tegal: Pemilik Orkestra Dikontak Setahun sebelum Acara, Tahu Izin Dicabut

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved