Berita Video

Video Kisah Penambang Pasir Tunggu Rezeki Setelah Banjir

Meluapnya Sungai Klawing, menurut Arif, juga menyebabkan sekira 4 perahu warga untuk menambang pasir di Desa Jetis ikut hanyut.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Abduh Imanulhaq

Meluapnya Sungai Klawing, menurut Arif, juga menyebabkan sekira 4 perahu warga untuk menambang pasir di Desa Jetis ikut hanyut.

Arif, penambang pasir dari Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jumat (4/12/2020). (TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI)
Perahu itu hanyut lantaran tali untuk tambatan terputus atau lepas akibat hantaman arus. 

Banjir di satu sisi memang menjadi musibah bagi warga terdampak.

Tetapi di lain sisi, bencana itu ternyata membawa berkah tersendiri bagi penambang pasir sepertinya.

Meski harus libur beberapa hari karena sungai meluap, senyum penambang akan mengembang saat banjir surut nanti. 

Banjir ternyata membawa sedimen atau pasir hingga melimpah di sungai.

Pasokan pasir di sungai yang menyusut karena terus ditambang, kembali berlimpah karena mendapat kiriman dari hulu. 

"Kalau hujan kan tebing di hulu tergerus, pasirnya lari ke sungai terbawa banjir," katanya.

Kondisi ini tentu menguntungkan bagi penambang.

Arif mengatakan, setelah banjir, ia bisa mendapatkan lebih banyak pasir dari biasanya.

Biasanya, dalam sehari ia rata-rata bisa menambang 2 rit pasir.

Tetapi setelah banjir, penambang bisa mendapatkan sekira 6 rit dalam sehari. 

Karena material melimpah, penambang bisa mendapatkan menambang lebih banyak sehingga penghasilan bertambah. 

"Setelah banjir surut, pasir banyak sampai beberapa hari," katanya. (Khoirul Muzakki)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved