Berita Pendidikan

Karena Kondisi Ini, Mayoritas SMP Tunda Simulasi KBM Tatap Muka Lanjutan di Temanggung

Dari total 78 SMP, hanya 2 SMP di Kecamatan Parakan yang belum melangsungkan simulasi PTM karena terdampak zona merah Covid-19.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
DOKUMENTASI - Sebagian siswa SMP Negeri 2 Selopampang, Kabupaten Temanggung sedang mengikuti simulasi KBM tatap muka, Senin (26/10/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Dindikpora Kabupaten Temanggung sudah menyelesaikan pemantauan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19.

Dari total 78 SMP, hanya 2 SMP di Kecamatan Parakan yang belum melangsungkan simulasi PTM karena terdampak zona merah Covid-19.

Kasi Kurikulum Dindikpora Kabupaten Temanggung, Yuli Karsono mengatakan, pada simulasi PTM tahap pertama berjalan lancar dan sesuai arahan maupun ketentuan protokol kesehatan.

Baca juga: 17 Guru di Temanggung Terpapar Covid-19, 11 Orang dari SMPN 1 Temanggung

Baca juga: Berdalih Bantu Saudara, Warga Adipala Cilacap Ini Pilih Gadaikan Mobil Rental di Temanggung

Baca juga: Warga Temanggung Ini Konsumsi Sabu, Harus Terpisah dengan Istrinya, Usia Pernikahan Baru Tiga Bulan

Baca juga: Pemkab Siapkan Rp 10 Miliar, Tangani Kasus Covid-19 di Temanggung Tahun Depan

Karena itu, dalam beberapa pekan terakhir, beberapa sekolah melakukan simulasi PTM lanjutan secara mandiri. 

Simulasi PTM mandiri dapat dilaksanakan dengan syarat memenuhi kesepakatan bersama antara komite sekolah, orangtua siswa, dan Satgas Covid-19 Kecamatan.

Simulasi ini bertujuan untuk memantapkan mekanisme pembelajaran tatap muka di sekolah saat pandemi Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

"Total SMP Negeri ada 42, dan SMP Swasta 36 di Temanggung."

"Semua sudah menjalani simulasi PTM awal masing-masing selama 3 hari, hanya 2 SMP yang belum."

"Kemudian, mereka melanjutkan simulasi secara mandiri yang dikenal dengan sebutan simulasi PTM lanjutan," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (7/12/2020).

Kata Yuli, pada simulasi PTM lanjutan, baru 25 persen SMP yang sudah menjalankan.

Sisanya, sekira 59 SMP harus menunda simulasi PTM lanjutan ini.

Hal tersebut dikarenakan, saat ini Kabupaten Temanggung menjadi zona merah Covid-19.

Serta banyaknya tenaga pendidik yang terpapar virus corona. 

"Yang sudah melaksanakan simulasi PTM lanjutan sekira 25 persen."

"Ini dilakukan sebelum Bupati Temanggung mengeluarkan SE tentang penanggulangan Covid-19 untuk menghentikan atau mengerem kegiatan di pendidikan."

"Tujuannya agar tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19," jelasnya.

Dari beberapa sekolah yang sudah melaksanakan simulasi PTM lanjutan meliputi SMP Negeri 3 Temanggung, SMP Negeri Kandangan.

SMP Negeri Kedu 1, SMP Al Kautsar, SMP PGRI, dan beberapa sekolah lainnya. 

Kata Yuli, untuk bisa melaksanakan simulasi PTM lanjutan, pihak sekolah harus mengantongi izin dari orangtua, komite sekolah, juga Satgas Covid-19.

Apabila syaratu tersebut tidak dapat dipenuhi, misal terkendala izin orangtua atau Satgas Covid-19, pihak sekolah tidak bisa melangsungkan simulasi PTM secara mandiri. 

"Memang persyaratan harus ada dukungan komite sekolah, Satgas Covid-19, hingga orangtua siswa."

"Baru kemudian bisa melaksanakan simulasi PTM mandiri."

"Dinas pun akan terus memantau terlaksananya simulasi PTM mandiri yang berjalan agar tetap mematuhi protokol kesehatan," jelasnya. 

Kabid SMP Dindikpora Kabupaten Temanggung, Suharti menambahkan, meski terdapat 2 SMP yang belum sama sekali melaksanakan simulasi PTM, hal itu tidak mengurangi persiapan menghadapi pembelajaran tatap muka.

Dia juga mengimbau kepada SMP yang akan melangsungkan simulasi PTM lanjutan agar tetap bersabar sembari menunggu perkembangan Covid-19 menjadi lebih aman.

"Dalam simulasi ini, PTM pun harus didampingi Satgas lengkap untuk memastikan penerapan protokol kesehatan."

"Apalagi situasi sampai saat ini masih rawan."

"Bersabar terlebih dahulu, menunggu situasinya aman," terangnya. (Saiful Ma'sum)

Baca juga: Masih Ada 12 Ribu Pemilih Belum Rekam Data E-KTP, Ini Kata Dispermadesdukcapil Jateng

Baca juga: Pemprov Jateng Tak Cepat Merespon, Bupati Banjarnegara Tambal Jalan Gunakan Uang Pribadi

Baca juga: Kirim Logistik Pilkada Via Demak, KPU Kabupaten Semarang: Bahaya Bila Melintasi Sungai Jragung

Baca juga: Kisah Bocah Penderita Pterigium di Batang, Windy Terpaksa Kubur Impian Jadi Ahli Agama Karena Biaya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved