Berita Jawa Tengah
Biar Warga Bisa Bekerja di KIT Batang, Pemkab Bersiap Buka Program Pendidikan Paket C
Bupati Wihaji menambahkan, adanya Paket C juga akan meningkatkan Indeks Pembanguan Manusia (IPM), selain menurunkan angka orang tidak sekolah.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Angka tidak sekolah menjadi momok bagi Kabupaten Batang.
Meski hingga kini data angka tidak sekolah itu belum terverifikasi secara faktual.
Namun menurut Bupati Batang Wihaji, ada ribuan warga Batang yang tidak sekolah.
Jika hal tersebut dibiarkan, akan banyak warga Batang yang tidak bisa bekerja.
Baca juga: Mess Persibat Batang Akan Dijadikan Tempat Isolasi Mandiri Terpusat Pasien Covid-19
Baca juga: Masih Banyak Warung Jual Rokok Ilegal di Batang, Ini Rencana Pemkab Mengatasinya
Baca juga: 50 Kilometer Jalan Pantura Batang Minim Penerangan, Bikin Pengendara Was-was, Begini Respon Dishub
Baca juga: Mulai Tahun Depan, Pemkab Batang Fasilitasi UMKM Urus Hak Paten. Gratis!
Hal tersebut berkorelasi dengan kesiapan Pemkab Batang menyambut Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
"Memang datanya belum valid."
"Namun laporan terus masuk, bahkan ribuan warga Batang yang tidak sekolah," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (4/12/2020).
Bupati Wihaji menuturkan, jangan sampai saat KIT mulai beroperasi, warga Batang tak bisa bekerja di dalamnya.
"Yang dibutuhkan KIT dan investor adalah tenaga kerja."
"Untuk itu harus disiapkan betul kebutuhan tersebut," ucapnya.
Dia pun meegaskan, akan membuka program Paket C secara besar-besaran.
"Terutama untuk wilayah Kecamatan Gringsing dan Banyuputih yang berdekatan dengan KIT Batang," jelasnya.
Dilanjutkannya, dengan paket C masyarakat yang tidak sekolah punya kesempatan untuk bekerja.
"Nantinya ijazah dari Paket C bisa digunakan untuk mendaftar kerja di KIT Batang," terangnya.
Bupati Wihaji menambahkan, adanya Paket C juga akan meningkatkan Indeks Pembanguan Manusia (IPM).