Berita Jepara
Puluhan Siswa SMP di Jepara Positif Covid-19, Masih Dicari Sumber Penularan
Puluhan pelajar di sebuah SMP swasta di Kecamatan/Kabupaten Jepara positif Covid-19.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Puluhan pelajar di sebuah SMP swasta di Kecamatan/Kabupaten Jepara positif Covid-19. Temuan ini menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah.
Hal ini diketahui setelah hasil swab puluhan pelajar berumur 13 tahun hingga 15 tahun itu keluar, Sabtu (28/11/2020) malam.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara, Moh Ali mengatakan, pihaknya masih belum tau penyebab puluhan pelajar tersebut terpapar.
Namun, ia membenarkan jika sekolah tersebut telah menggelar simulasi pembelajar tatap muka (PTM) beberapa waktu yang lalu.
"Puluhan pelajar SMP swasta itu berasal dari (Kecamatan) Jepara. Hasil swab yang keluar semalam, mereka positif Covid-19," kata Ali saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Minggu (29/11/2020).
Baca juga: Diretas, Akun Instagram RSUD Kelet Jepara Tampilkan Foto Syur, Begini Komentar Warganet
Baca juga: Disuruh Isolasi Mandiri Malah Ikut Piknik ke Bali, Pasien Positif Covid-19 di Bangsri Jepara
Baca juga: Rumah Terduga Teroris di Jepara Juga Dijadikan Persembunyian Otak Penyerangan Acara Midodareni
Baca juga: Jepara Masih Jadi Episentrum Narkoba di Jawa Tengah, BNNP: Hasil Penindakan di Tiga Tempat
Ia mengatakan, Pemkab Jepara sedanag melakukan tracing dan berupaya menelusuri asal penularan virus corona di lingkungan sekolah.
"Besok kami rapatkan hal itu," ujarnya.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Jepara, hingga Minggu (29/11/2020), terdapat 2.584 kasus positif Covid-19.
Rinciannya, sebanyak 1.978 pasien sembuh, 193 pasien meninggal, dan 413 kasus aktif.
DPRD Jateng minta kaji ulang
Sementara, Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto meminta kebijakan dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021, dikaji ulang.
Sebab, saat ini, angka penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah terhitung tinggi.
"Kurva angka Covid-19 terus naik. Jangan tergesa-gesa mengadakan sekolah tatap muka. Keselamatan siswa lebih utama. Jadi, lebih baik belajar di rumah dulu hingga Covid-29 landai," katanya saat mengawasi pelaksanaan razia protokol kesehatan di Selasar Kartini Salatiga, Jumat (27/11/2020).
Bambang juga menegaskan, libur Natal dan Tahun Baru perlu dikurangi agar tidak ada mobilisasi manusia.
"Perlu itu, jangan ada lagi klaster baru penyebaran Covid-19. Tempat wisata juga perlu pembatasan, mulai dari waktu kunjungan hingga kapasitas pengunjung," paparnya.