Penanganan Corona
Mayoritas Ruang Isolasi Rumah Sakit Mulai Over Kapasitas, Ini Solusi Direktur RSUD Temanggung
Lonjakan kasus di Temanggung terjadi setelah Satgas Covid-19 gencar melakukan tracing dan tes swab guna memutus rantai penyebaran virus corona.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
"Minimal dengan isolasi mandiri, tenaga kesehatan tidak keteteran."
"Hanya saja, isolasi mandiri juga harus dijalankan dengan syarat dan standarisasi yang bagus," jelasnya.
Guna mendukung hal itu, pihak rumah sakit diperkenankan memulangkan pasien Covid-19 yang dirasa kondisi tubuhnya sudah stabil.
Meskipun pasien masih dinyatakan positif untuk diarahkan melakukan isolasi mandiri.
Hal itu sejalan dengan Permenkes RI tentang penanganan Covid-19 yang memperbolehkan pasien Covid-19 pulang ke rumah masing-masing setelah menjalani isolasi 10 hari.
Dengan catatan, kondisi tubuh sehat dan stabil.
Menurut dr Tetty, mekanisme ini menjadi jawaban agar tenaga kesehatan bisa memaksimalkan kapasitas ruang isolasi pasien dengan maksimal dan sebijak mungkin.
"Yang menjadi kendala tenaga kesehatan saat ini, masih banyak warga yang menolak dilakukan isolasi."
"Padahal terpapar Covid-19. Masih ada warga yang nekat melakukan pemulasaran jenazah Covid-19."
"Ini bahaya karena memicu penyebaran virus semakin luas," ujarnya.
Ia berharap, masyarakat bisa memahami bahwa perawatan isolasi di rumah sakit maupun isolasi mandiri semata-mata dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
Masyarakat yang menjalani isolasi mandiri juga diminta sadar dan menjalankan isolasinya dengan baik.
"Ketika prosedur isolasi mandiri dijalankan dengan baik, bisa mempercepat penyembuhan dan melindungu warga lain agar tetap sehat."
"Yang kami khawatirkan saat ini adalah pasien yang mengalami gejala berat," terangnya. (Saiful Ma'sum)
Disclaimer Tribun Banyumas