Berita Duka
Santri Ponpes Al Inshof Kenang Pesan Almarhum KH Abdullah Saad: Ojo Wedi Dunyo, Ojo Royokan Dunyo
Petrus Ahmad Susilo mengungkapkan, kerap menemani KH Abdullah Saad semasa hidup dalam perjalanan ke kediaman Habib Luthfi di Pekalongan saat Ramadan.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Lantunan salawat mengiringi jenazah KH Abdullah Saad Ahmadi menuju ke kompleks pemakaman Pondok Pesantren (Ponpes) Al Inshof Plesungan Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Rabu (18/11/2020).
Kompleks pemakaman itu jaraknya cukup dekat dengan pondok atau hanya sekira 300 meter.
Para santri Ponpes Al Inshof turut mengantar jenazah gurunya itu ke tempat persemayaman terakhir.
Baca juga: KH Abdullah Saad Meninggal, Orang Terdekat Habib Luthfi, Pengasuh Ponpes Al Inshof Karanganyar
Baca juga: Tiap Bulan 12 Kasus Baru HIV AIDS di Karanganyar, Ini Penyebabnya
Baca juga: Lebih Cepat Dibanding PCR, Rapid Swab Antigen Diterapkan Mulai Pekan Depan di RSUD Karanganyar
Baca juga: Tradisi Ngangsu di Dusun Grenjeng Karanganyar Dikemas Jadi Destinasi Wisata Baru, Begini Jadinya
KH Abdullah Saad meninggal dunia di RS Indriati Solobaru, Selasa (17/11/2020) sekira pukul 19.30.
Pengasuh Ponpes Al Inshof tersebut meninggal dunia di usia 40 tahun.
Dari pantauan Tribunbanyumas.com, Rabu (18/11/2020), terlihat beberapa karangan bunga ucapan belasungkawa berjajar di jalan depan kompleks pondok.
Sedangkan di pemakaman, petakziah datang silih berganti.
Putra dari Habib Luthfi Bin Yahya, Syarif Husain terlihat hadir ke pemakaman.
Ada pula KH Zakaria Anshor asal Pekalongan.
Santri Ponpes Al Inshof, Petrus Ahmad Susilo mengungkapkan, kerap menemani KH Abdullah Saad semasa hidup dalam perjalanan ke kediaman Habib Luthfi di Pekalongan saat Ramadan.
"Tadi pemakaman bakda dhuhur."
"Jenazah dari pondok dibawa diiringi salawat menuju ke pemakaman," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (18/11/2020).
Dia selalu ingat pesan yang disampaikan oleh KH Abdullah Saad semasa hidup.
Baik itu kepada santri maupun kepada anak-anaknya.
"Intinya santri ojo wedi dunyo (jangan takut kehilangan soal keduniawian), karena dunia itu sempit, kecil, dan terbatas."