Berita Purbalingga

Hari Kedua Jateng On the Spot, Giliran 15 Biro Wisata Mengeksplore Purbalingga, Begini Kesan Mereka

'Jateng On the Spot' adalah sarana memperkenalkan paket wisata aman di masa pandemi objek wisata di Jateng yang telah mematuhi protokol kesehatan.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Peserta Jateng on the Spot mengekslopre objek di akuarium Taman Wisata Purbasari Pancuran Mas, Kabupaten Purbalingga, Kamis (12/11/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Seusai mengeksplore potensi wisata yang ada di Kabupaten Banyumas, rombongan biro travel dari Jawa Barat mengunjungi tempat wisata di Kabupaten Purbalingga, Kamis (12/11/2020).

Kegiatan 'Jateng On the Spot' adalah sarana memperkenalkan paket wisata aman di masa pandemi objek wisata di Jawa Tengah yang telah mematuhi protokol kesehatan.

Satu potensi wisata aman dan nyaman di Kabupaten Purbalingga adalah Taman Wisata Purbasari Pancuran Mas.

Baca juga: Pastikan Siap Bertugas, Ribuan Petugas KPPS dan Linmas di Purbalingga Jalani Tes Rapid

Baca juga: Identitas Terungkap, Mayat Perempuan Ditemukan Tersangkut Bebatuan di Sungai Klawing Purbalingga

Baca juga: Jateng On The Spot, Disporapar Ajak 15 Biro Wisata Asal Jabar, Kunjungi Banyumas dan Purbalingga

Baca juga: Pemkab dan Dewan Purbalingga Sepakati Raperda Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jadi Perda

Pengelola Taman Wisata Purbasari, Junjung mengatakan, sejak resmi dibuka pada awal Juli 2020, pengelola telah melakukan pembatasan kuota pengunjung.

"Kami tidak melakukan promosi besar karena saat ini lebih mengutamakan keamanan pengunjung."

"Tim Gugus Tugas Covid-19 di tempat wisata juga ada."

"Itu untuk mengawasi seluruh pelaksanaan protokol kesehatan berjalan sebagaimana mestinya," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (12/11/2020).

Bentuk keseriusan penerapan protokol kesehatan di Taman Wisata Purbasari Pancuran Mas adalah dengan membatasi jumlah wisatawan.

"Contohnya ketika ada yang menginap di home stay kami perbolehkan."

"Akan tetapi setelah tamu keluar akan dikosongkan terlebih dahulu atau jeda selama tiga hari untuk sterilisasi."

"Kalau sudah tiga hari, baru home stay bisa diisi lagi oleh orang lain," jelasnya.

Pembayaran non tunai juga telah diterapkan karena untuk mengurasi kontak langsung transaksi uang tunai.

Pengelola juga menawarkan beberapa pilihan transaksi pembayaran melalui QRIS, dan melalui aplikasi pembayaran non tunai seperti DANA, OVO, dan lainnya.

Kedatangan biro perjalanan dari Jawa Barat diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan dari Jawa Barat.

"Wisatawan dari Jawa Barat ada seperti dari Ciamis, Cirebon sudah banyak juga."

"Tetapi memang tidak sebanyak dari Jawa Tengah," tambahnya.

Dengan tiket masuk seharga Rp 21 ribu pengunjung sudah dapat menikmati berbagai wahana seperti akuarium berbagai jenis ikan seperti arapaima gigas.

Ada pula waterboom, taman burung, dan penangkaran rusa.

Taman Wisata Purbasari menurutnya aman karena 70 persen adalah wahana terbuka sehingga meminimalisir penularan Covid-19.

Meskipun demikian diakui angka kunjungan hanya 30-40 persen dibandingkan dengan kondisi normalnya.

Dalam kondisi normal pengunjung Taman Wisata Purbasari bisa mencapai 5.000 hingga 7.000 orang saat akhir pekan.

Peserta Jateng on the Spot mengekslopre objek di akuarium Taman Wisata Purbasari Pancuran Mas, Kabupaten Purbalingga, Kamis (12/11/2020).
Peserta Jateng on the Spot mengekslopre objek di akuarium Taman Wisata Purbasari Pancuran Mas, Kabupaten Purbalingga, Kamis (12/11/2020). (TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)

Baca juga: Dua Pemancing di Sungai Serayu Sempat Lihat Ada yang Tenggelam, Diduga Warga Mandiraja Banjarnegara

Baca juga: Pura-pura Jadi Anisa, Pria di Banjarnegara Tipu Tetangganya dan Gasak Uang Rp 25,6 Juta

Baca juga: Korban Dapat Petunjuk Siapa Pembobol Rumahnya di Banjarnegara, Bajunya Sedang Dijemur Tetangga

"Saat ini kalau akhir pekan hanya 1.000 sampai 1.500 orang." 

"Sementara hari-hari biasa rata-rata 600 sampai 700 orang," tambahnya.

Bukan hanya berkunjung ke Taman Wisata Purbasari, rombongan juga menyempatkan melihat Pabrik Wig di Kabupaten Purbalingga.

Disporapar Jateng telah mengundang 15 biro travel dari Jawa Barat untuk melihat potensi wisata yang ada di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga.

Kasi Pengembangan Pasar Disporapar Jateng, Tanti Apriani menegaskan, kegiatan ini adalah upaya memperkenalkan para pemilik usaha biro.

Yakni berwisata itu aman dan nyaman karena sesuai protokol kesehatan.

"Ada 15 biro perjalanan wisata dari Jawa Barat yang kami ajak."

"Utamanya adalah agar para pemilik biro wisata dapat membangun dan menyusun paket wisata yang mengangkat potensi di Banyumas."

"Termasuk meyakinkan bahwa wisata di Jawa Tengah itu aman dan nyaman," terangnya.

Alasan mengajak biro perjalanan wisata dari Jawa Barat untuk mengeksplore Purbalingga karena ada banyak potensi wisata yang belum dikenal.

Biro Travel dari Jawa Barat ini akan membantu mendongkrak mengenalkan wisata di Jawa Tengah itu banyak, aman dan nyaman untuk dikunjungi.

"Target saat ingin memberikan kesan nyaman dan aman pada pengunjung yang akan berwisata ke Jawa Tengah," imbuhnya.

Sementara itu pemilik Biro Perjalanan Wisata asal Ciamis, Indra Sudiyanto sangat berkesan dengan kegiatan Jateng On The Spot ini.

Karena dengan adanya kegiatan ini dirinya menjadi lebih banyak tahu potensi wisata yang ada di Banyumas dan Purbalingga.

"Dapat menambah wawasan dan ternyata di Purbalingga tidak hanya itu-itu saja wisatanya."

"Sehingga nanti akan lebih banyak lagi yang datang."

"Kalau sudah normal kami mencoba menerobos luar provinsi dan kami arahkan ke Purbalingga," katanya.

Selama pandemi ini biro travelnya selalu memberikan masker dan hand sanitizer kepada para wisatawan yang menggunakan jasanya. 

Kemudian dalam setiap momen selalu mengingatkan supaya selalu cuci tangan.

Selama pandemi ini dia sudah tiga kali membawa rombongan 40 orang untuk berwisata.

Salah satunya adalah ke Kabupaten Banyumas.

Setelah mengunjungi Taman Wisata Purbasari Purbalingga dia merasa sangat tertarik dengan paket yang dikenalkan, karena menurutnya sangat murah dan variatif.

"Harga tiket masuk tergolong murah, tapi mendapatkan fasilitas dan menikmati wahana yang lengkap," pungkasnya. (Permata Putra Sejati)

Baca juga: Bupati Temanggung Usulkan ke Gubernur UMK 2021 Rp 1.885.000

Baca juga: Rentan Tertular Covid-19, Ratusan Ibu Hamil Jalani Tes Usap di Temanggung

Baca juga: Update Covid-19 Temanggung, Dinkes: Dua Pekan Terakhir Ada Lima Pasien Meninggal

Baca juga: Kami Selalu Diingatkan Pasukan Jogo Santri, Penerapan Prokes di Ponpes Jamiyatut Tholibin Temanggung

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved