Berita Tegal

Masa Pandemi, Tiap Hari Ada Tambahan 20 Ton Sampah di Kota Tegal

Produksi sampah di Kota Tegal sebelum pandemi, sehari mencapai 200 ton. Kini bertambah sekira 20 ton.

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Kasi Pengelolaan Limbah B3 dan Peningkatan Lingkungan Hidup, DLH Kota Tegal, Andry Hendratmoko. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tegal mencatat ada peningkatan volume sampah di masa pandemi Covid-19.

Volume sampah meningkat di angka 5 hingga 10 persen.

Kasi Pengelolaan Limbah B3 dan Peningkatan Lingkungan Hidup, DLH Kota Tegal, Andry Hendratmoko mengatakan, produksi sampah di masyarakat sebelum pandemi, sehari mencapai 200 ton.

Baca juga: Tertangkap Basah, Empat Pencuri Diamankan saat Turunkan Baliho di Depan Pasific Mall Tegal

Baca juga: Covid-19 Kota Tegal Sudah Tembus 500, Jumadi: Tolong Jangan Kendor Terapkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Ekonomi Tumbuh Dua Persen, Jumadi: Alasan Penentuan Usulan UMK Tegal 2021

Baca juga: UMK Diusulkan Naik Tiga Persen, PHRI Kota Tegal Cuma Bisa Pasrah

Sementara di saat pandemi Covid-19, ada penambahan 10 hingga 20 ton sampah per hari.

Andry mengatakan, volume sampah meningkat karena masyarakat banyak beraktivitas di rumah.

Ketika lapar, mereka memesan makanan melalui ojek online dan itu menggunakan plastik.

Selain itu, menurut Andry, sumber peningkatan volume sampah juga berasal dari alat pelindung diri (APD) yang digunakan oleh tenaga kesehatan, seperti masker maupun baju hazmat.

Kemudian oleh masyarakat yang menggunakan masker sekali pakai.

"Yang lebih banyak tetap sampah plastik produksi masyarakat."

"Karena itu kebutuhan rutin sehari-hari."

"Kalau sampah dari APD kan khusus dipakai tenaga kesehatan," kata Andry kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (8/11/2020).

Menanggapi volume sampah yang meningkat, Andry mengimbau, masyarakat untuk meminimalkan timbulnya sampah di masa pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, masyarakat lebih baik menggunakan masker yang bisa dicuci dan dipakai kembali.

Jangan memakai masker yang sekali pakai.

Sementara masker sekali pakai agar digunakan oleh tenaga kesehatan dan orang yang sedang di rumah sakit.

Andry mengatakan, untuk mengurangi sampah plastik, masyarakat bisa menerapkan 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).

Sampah-sampah yang sudah digunakan jangan langsung dibuang, tapi dipilah terlebih dahulu.

Sampah yang bisa ditukar dibawa ke bank sampah, yang tidak laku baru dibuang.

"Untuk masyarakat diimbau agar meminimalkan timbulnya sampah."

"Gunakanlah masker yang bisa dicuci dan dipakai ulang," pesannya. (Fajar Bahruddin Achmad)

Baca juga: Tak Cuma Keamanan, Petugas Rita Supermall Tegal Juga Tak Segan Tegur Pengunjung Soal Masker

Baca juga: Setahun Diberikan Empat Kali, Pemkot Tegal Bantu Sembako Anak Penyandang Disabilitas Ganda

Baca juga: Cerita Srikandi Asal Kota Tegal, Sempat Dianggap Gila Karena Mainan Sampah

Baca juga: Sehari Dikunjungi 2.289 Wisatawan, Pendapatan Asli Daerah di PAI Kota Tegal Dapat Rp 7,7 Juta

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved