Berita Lifestyle

Awas Jangan Sampai Kamu Alami 'Toxic Positivity', Dampaknya Justru Bisa Negatif Loh

Secara umum, toxic positivity adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan perilaku menjaga optimisme, harapan, dan suasana yang baik.

Editor: deni setiawan
SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI ekspresi kebahagiaan orang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO- Pada tahun ini ini mungkin perhatian masyarakat banyak yang terpusat pada hal-hal negatif.

Mulai dari pandemi Covid-19 yang tak jelas ujungnya hingga urusan politik.

Untuk meredakan kecemasan dan stres mungkin kamu berusaha memotivasi diri dengan pikiran positif.

Namun, tidak semua upaya melihat sisi baik kehidupan itu berdampak baik.

Tak jarang, kata-kata penyemangat itu malah menjadi toxic positivity.

Baca juga: Naik Pangkat, 357 PNS Diajak Minum Susu Kotak Bersama Bupati Banjarnegara

Baca juga: Lebih Kece Berwisata di Sipedang Banjarnegara, Ada Koleksi Tanaman Obat di Taman Sehat Pulas Garden

Baca juga: Jalan Penghubung Antar Desa di Madukara Banjarnegara Selesai, TMMD Sengkuyung Tahap III Ditutup

Baca juga: Terdampar di Desa Bawang, Deden Akhirnya Pulang ke Bandung Dibantu RSI dan Pemkab Banjarnegara

Secara umum, toxic positivity adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan perilaku menjaga optimisme, harapan, dan suasana yang baik.

Meski sebenarnya yang bersangkutan sedang berada dalam situasi negatif atau stres.

Kalimat seperti, "Semua akan baik-baik saja! atau "Lihat sisi baiknya!" yang disampaikan kepada seseorang yang sedang terpuruk atau tertekan merupakan contohnya.

Toxic positivity justru dapat menimbulkan dampak emosional.

Sebab, kamu dipaksa untuk tetap cerah di dalam masa-masa yang penuh tekanan tanpa bisa mencurahkan apa yang dirasakan.

Bahkan, toxic positivity dapat merusak persahabatan jika tidak membiarkan orang lain hanya mengungkapkan hal-hal positif yang sebenarnya tidak sesuai dengan realitas sosial.

Maka dari itu, keseimbangan di dalam hidup adalah kuncinya.

Kamu boleh saja mengekspresikan kepositifan dengan cara yang produktif ketika itu benar-benar penting.

Tetapi juga perlu membiarkan diri untuk mengeluh atau mengeluarkan unek-unek tanpa berlebihan.

Nah, berikut ini ada beberapa cara agar kamu dapat menggunakan pikiran positif dengan tepat seperti yang dilansir dari Kompas.com, Sabtu (24/10/2020).

1. Menjadi agen perubahan

Ada kalanya kamu merasa jengah dengan orang-orang yang memanipulasi rasa positif di dalam dirinya.

Inilah kesempatan kamu menjadi agen perubahan untuk mengungkapkan gagasan.

Bahwa tidak semua orang harus memiliki hari-hari yang baik karena itu siklus kehidupan.

Memang, hal ini membutuhkan usaha yang lebih, tapi itu bisa membuat orang-orang jadi lebih kritis dan dapat memahami kondisi mereka.

2. Selalu bersyukur

Mulai dan akhiri percakapan dengan hal-hal yang memberi semangat.

Ibarat sandwich, sikap positif seperti roti dan segala keluhan merupakan bagian isinya.

Biasakan diri untuk memulai dan mengakhiri setiap harinya dengan bersyukur.

Intinya, mempraktikkan rasa syukur tanpa harus menyingkirkan segala perasaan yang dialami.

Karena, menekan emosi sebenarnya akan membuat kamu merasa lebih buruk lagi.

3. Curhat dan Meminta Nasihat

Keretakan berkembang dalam hubungan ketika kamu terus-menerus melampiaskan kemarahan pada orang lain.

Sebaiknya, kamu meluapkannya dengan cara yang berbeda yakni curhat dan meminta nasihat kepada orang yang dituju.

Setiap orang pasti akan mendengarkan apa yang kamu rasakan ketika mereka dianggap sebagai pendengar yang baik, bukan pelampiasan amarah. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Toxic Positivity", Pikiran Positif yang Berakibat Buruk Bagi Mental"

Baca juga: Karena Hal Ini, Bupati Temanggung Apresiasi Ketatnya Aturan Protokol Kesehatan di Ponpes

Baca juga: Kapolres Temanggung Pamitan, Minta Warga Juga Ikut Aktif Jaga Keamanan Lingkungan

Baca juga: Satu Pegawai Disdukcapil Temanggung Positif Covid-19, Diketahui Seusai Berkunjung ke Kebumen

Baca juga: Seluruh Pegawai Mulai Ngantor Lagi di DPRD Temanggung, Hasil Swab Dinyatakan Negatif Covid-19

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved