Berita Internasional
Diduga Cari Simpati dan Khawatir Dilengserkan Rakyat, Kim Jong Un Terisak saat Pidato Parade Militer
Pakar menduga, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menangis karena dia takut jika dilengserkan oleh rakyatnya sendiri.
"Kemungkinan dari dalam. Jika Anda melihat diktator dari seluruh dunia, pergantian kekuasaannya jelas terjadi secara internal," kata dia.
Sang profesor muda yakin bahwa Kim Jong Un yang menangis itu menunjukkan bahwa dia merupakan "pria bersahaja" dan dibutuhkan Korut.
"Dia secara implisit menekankan, kini adalah waktu yang tepat memulai diplomasi. Hanya lewat cara itu maka ekonomi akan membaik," jelasnya.
Baca juga: Serahkan Draf UU Cipta Kerja ke Presiden Lewat Mensesneg, Sekjen DPR: Prinsipnya, Ga Ada Masalah
Baca juga: Banyumas Segera Punya BRT: Difasilitasi Kemenhub, Direncanakan Punya 6 Koridor
Baca juga: Ronaldo Positif Covid-19, Bakal Absen di Laga Juventus Vs Barcelona Jika Waktu Sembuh Seperti Dybala
Edwar Howell, peneliti di Jurusan Internasional Universitas Oxford, berujar, Kim harus bertindak jika tidak ingin pemerintahannya terguncang.
Pada 2018, dia sempat memperkenalkan kebijakan bernama "Panduan Strategis Baru". Berisi fokus mereka dari nuklir ke ekonomi.
Dengan memperkenalkan kebijakan tersebut, Howell menganalisis, Kim berada dalam tekanan agar kemakmuran negara lebih diperhatikan.
"Rencana Kim setelah mendeklarasikan program nuklir Korut sudah selesai adalah perubahan drastis ke pembangunan ekonomi," papar Howell. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Menangis, Diduga Takut Dilengserkan Rakyatnya Sendiri".