Berita Tegal
Sudah Terapkan Protokol Kesehatan, Pengelola Bioskop Minta Dibuka Lagi, Begini Respon Pemkot Tegal
Para pengelola bioskop di Tegal mengklaim sebenarnya mereka sudah menyiapkan aturan protokol kesehatan secara ketat sehingga berharap bisa dibuka.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Para pengelola bioskop di Kota Tegal berharap pemerintah kota dapat memberikan kesempatan mereka untuk beroperasi kembali.
Terhitung sudah tujuh bulan bioskop di Kota Tegal tutup, atau sejak Maret hingga Oktober 2020.
Ada tiga bioskop di Kota Tegal, yaitu Gajahmada Cinema Tegal, Cinepolis Pacific Mall Tegal, dan CGV Cinemas Transmart Tegal.
Baca juga: Wahana Baru PAI Tegal, Dermaga Apung Sudah Bisa Dinikmati Pengunjung pada November
Baca juga: Jumadi Sebut Ada Tiga Klaster Aktif Penularan Covid-19 di Kota Tegal, Berikut Data Lengkapnya
Baca juga: Tak Cuma Terjaring Razia Masker di Tegal, Pemuda Asal Brebes Ini Ketahuan Bawa 549 Pil Hixymer
Baca juga: Disdikbud Kota Tegal: Mayoritas Siswa SMP Sudah Terima Subsidi Kuota Internet 35 GB
Para pengelola bioskop mengklaim sebenarnya mereka sudah menyiapkan aturan protokol kesehatan secara ketat.
Mereka berharap diizinkan beroperasi seperti bioskop di beberapa kota besar, seperti Bandung dan Jakarta.
Manajer Gajahmada Cinema Tegal, Indar Priyaji mengatakan, para pengelola sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai versinya masing-masing.
Mulai dari kewajiban memakai masker, pengecekan suhu, penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun, penyediaan hand sanitizer, hingga tanda silang untuk penerapan jaga jarak.
Kemudian penonton dibatasi maksimal hanya 50 persen.
Indar menjelaskan, di bioskop yang dikelolanya bahkan kursi penonton secara selang-seling dicopot.
"Di sini kursinya kami lepas atau modifikasi, supaya dalam menonton film mereka tidak berpindah-pindah."
"Jadi tidak hanya dibatasi oleh tali atau apalah," kata Indar kepada Tribunbanyumas.com, Senin (12/10/2020).
Indar mengatakan, standar protokol kesehatan sesuai manajemennya masing-masing sudah ada.
Namun standar protokol kesehatan menurut pemerintah kota atau gugus tugas daerah belum ada.
Menurut Indar, para pegelola berharap ada acuan standar protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah kota untuk bisa diikuti.