Prakiraan Cuaca
Waspada, Hujan Diperkirakan Terjadi di Wonosobo dan Kajen Siang Ini
Menurut Forecaster BMKG Kelas II Ahmad Yani Semarang Triyotomo, langit pada umumnya diprakirakan cerah berawan.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM - Berikut prakiraan cuaca dan peringatan dini di Jawa Tengah hari ini, Senin (21/9/2020), dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut Forecaster BMKG Kelas II Ahmad Yani Semarang Triyotomo, langit pada umumnya diprakirakan cerah berawan.
Ada potensi hujan ringan-sedang (lebat durasi singkat) di sebagian wilayah pegunungan tengah, Pantura barat-tengah sisi selatan dan sebagian Jateng bagian timur, antara sore hingga awal malam.
Sementara itu, laman prakiraan cuaca juga memberikan peringatan dini potensi hujan lebat disertai petir.
"Potensi hujan sedang-lebat dapat disertai petir di wilayah Pegunungan Tengah, sebagian Jateng Timur dan sekitarnya, antara siang/sore-awal malam hari," tulis BMKG.
• Malam Hujan Ringan di Purwokerto, Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 20 September
• Tegal Raya Masuki Peralihan Musim, BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Puting Beliung
BMKG juga menyebutkan wilayah yang berpotensi terjadi hujan ringan pada siang hari, yakni Kajen dan Wonosobo.
Wilayah lain yang berpotensi mengalami hujan, bahkan hujan lebat disertai petir pada malam hari yakni Blora, Demak, Jepara, Kudus, Pati, Purwodadi, Rembang, dan Semarang.
Suhu udara berkisar antara 19 derajat dan mencapai 34 derajat Celcius. Kelembaban udara di seluruh wilayah berkisar antara 50 hingga 95 persen.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini adanya potensi tinggi gelombang 1.25-2.5 m di wilayah Perairan Utara Jateng dan 2.5-4.0 m di wilayah Perairan Selatan Jateng.
Wilayah Jawa Tengah sendiri sudah memasuki musim kemarau sejak Mei 2020 lalu. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko mengatakan bahwa untuk musim penghujan terutama di Kota Semarang diperkirakan terjadi pada sekitar akhir Oktober 2020.
• BREAKING NEWS: Pasar Wage Purwokerto Terbakar, Seluruh Pedagang Diungsikan
• Api di Pasar Wage Purwokerto Berhasil Dipadamkan, Kerugian Diduga Mencapai Rp 1 Miliar
"Untuk masa peralihan, normalnya sekitar satu bulan sebelum masuk musim hujan," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (6/9/2020).
BMKG juga menyebutkan sejumlah penyebab turunnya hujan saat musim kemarau. "Musim kemarau tidak berarti tidak ada hujan sama sekali. Kesan kemarau yang kering kadangkala menjadi bias manakala diselingi turunnya hujan selama beberapa hari. Adanya perkembangan dinamika cuaca akibat hadirnya pola gangguan atmosfer di wilayah ekuator tropis dapat menghasilkan hujan di wilayah yang tengah mengalami musim kemarau," tulis BMKG. (tribunjateng/rez)