Pilkada Serentak 2020
Dituding Cuma Jadi Boneka Pilkada Kabupaten Purbalingga, Ini Respon Adi Yuwono
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Purbalingga, Adi Yuwono diisukan hanya sebagai boneka politik ketika maju Pilkada. Begini tanggapannya.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
Dia prihatin sejumlah pembangunan yang tertunda dan mangkrak di Purbalingga.
Hal ini membuat anggaran APBD di Kabupaten Purbalingga menjadi terhambur.
"Jadi kami meminimalisir adanya putus kontrak, gagal lelang."
"Kalau perencanaannya baik, pembangunan bisa terserap, dan tenaga kerja bisa ikut menikmati," tukasnya.
• Pemuda Ini Hobi Rekam Perempuan Kencing, Terungkap Saat Korban Lihat Ada Ponsel di Pembatas Tembok
• Gubernur Ganjar Ancam Tutup Sekolah, Jika Ada Pembelajaran Tatap Muka Tanpa Izin di Jateng
• Ironis Menurut Menaker, Pengangguran di Indonesia Justru Didominasi Orang Berpendidikan Tinggi
Sebelumnya, Partai Gerindra dan PKS melakukan pertemuan untuk membuat koalisi baru mengusung paslon Fidi.
Ketua DPD PKS Kabupaten Purbalingga, Cahyo Susilo membenarkan adanya pertemuan antara pihaknya dan Partai Gerindra di kantornya.
Pada pertemuan tersebut kedua pengurus partai menyepakati adanya koalisi baru yang mengusung istri dari anggota DPR RI Rofik Hananto.
Yakni Fidloh Threeyati dengan wakil ketua DPRD Kabupaten Purbalingga Adi Yuwono.
"Kami sepakat berkoalisi."
"Kami menamakannya Koalisi Purbalingga Baru," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (14/8/2020).
Cahyo menuturkan, latar belakang terbentuknya Koalisi Purbalingga Baru karena dalam pemilihan bakal calon Wakil Bupati di tubuh Koalisi Pelangi tidak sesuai prosedur yang disepakati.
Adanya pengingkaran tersebut membuat dirinya dengan partainya sulit untuk bersama dengan Koalisi Pelangi.
"Untuk rekomendasi hingga saat ini belum turun."
"Nama Fidloh-Adi sedang kami usulkan ke DPP PKS dan Partai Gerindra," tutur dia.
Dia mengatakan, deklarasi akan dilakukan setelah adanya rekomendasi.