Berita Kudus
Mengintip Penjamasan Pusaka Sunan Kudus di Masa Pandemi, Ada Keris Luk Sembilan Kiai Cinthaka
Mengintip Penjamasan Pusaka Sunan Kudus di Masa Pandemi, Ada Keris Luk Sembilan Kiai Cinthaka
Selepas itu, keris milik Sunan Kudus tersebut dibersihkan menggunakan air jeruk nipis dan dikeringkan dengan cara dijemur di atas sekam ketan hitam oleh ahli penjamasan Kiai Ahmad Badawi Basyir dengan dibantu juru jamas Faqihuddin.
Langkah ini diyakini bisa mempertahankan keaslian efek hitam dan mengkilap pada keris.
Keris juga menjadi tahan karat.
"Selain keris, dua trisula yang biasa terpasang di sisi mihrab atau pengimaman Masjid Al-Aqsha juga turut dijamas," ungkap Nadjib.
Keris Zaman Majapahit
Dijelaskan Nadjib, keris Kiai Cinthaka adalah pusaka milik Sunan Kudus yang diperkirakan ada sejak zaman Majapahit akhir.
Sedangkan bentuk atau tipe bilah kerisnya adalah "dapur penimbal" yang memiliki makna kebijaksanaan dan kekuasaan.
Sementara pamor keris Kiai Cinthaka adalah "wos wutah" yang melambangkan kemakmuran, keselamatan dan kepasrahan kepada Allah SWT.
Keris Kiai Cinthaka memiliki kelengkapan di antaranya luk sembilan, lambe gajah satu, jalen, pejetan, tikel alis, sogokan ngajeng lan wingking, sraweyan, dan greneng duri di ekor keris.
Emas yang menempel di gandhik keris adalah jenis "kinatah panji wilis" yang merupakan simbol topeng emas untuk wajah keris.
"Kegiatan ini mempertahankan tradisi yang sudah berjalan ratusan tahun," jelas Nadjib.
Setelah penjamasan, keris dikembalikan ke tempat semula yakni berada di atap bangunan tajuk yang disediakan tempat khusus untuk penyimpanannya dengan diiringi bacaan selawat.
Sebelum disimpan di tajuk, keris tersebut dimasukkan ke dalam peti yang sudah tersedia, kemudian dibungkus dengan kain mori berwarna putih.
Pun demikian juga dengan dua trisula yang dikembalikan di sisi mihrab Masjid Al Aqsha.
"Usai penjamasan dilanjutkan membaca tahlil bersama hingga makan bersama dengan menu khas "jajan pasar" dan nasi opor ayam yang merupakan salah satu menu kesukaan Sunan Kudus," sebut Nadjib.