Berita Kriminal

Mantan Sopir dan Kuli Bangunan Banting Stir Jadi Maling, Cerita Komplotan Pembobol Toko di Semarang

Kunarto tidak mengetahui alasan komplotannya melakukan aksi pencurian lantaran hanya mematuhi perintah dari Tasuri yang kini masih buron.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Kapolsek Tembalang Kompol Mas'ud didampingi Kanit Reskrim Polsek Tembalang Ipda Endro Soegijarto menunjukan barang bukti alat yang digunakan komplotan maling spesialis pembobol toko dan hasil kejahatan di Kantor Polsek Tembalang, Rabu (5/8/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pusing lantaran kehilangan pekerjaan saat pandemi virus corona, menjadi dalih Mudiyono (35) dan Kunarto (39) bergabung ke komplotan maling spesialis pembobol toko pimpinan Tasuri (60).

Komplotan tersebut berasal dari wilayah Pantura Kabupaten Batang

Mudiyono mengaku, bergabung ke komplotan tersebut lantaran terdesak kebutuhan keluarga. 

Dia pun nekat ikut komplotan maling yang beraksi di Kota Semarang. 

Bupati Mundjirin: Jangan Kaitkan Petugas Sensus Penduduk dengan Pilkada Kabupaten Semarang

Satu Tugas Semua Mapel, Cara Lain Disdikbudpora Kabupaten Semarang Atasi Kejenuhan Siswa

16 Ribu Santri Ponpes Dapat Pendampingan Kesehatan, Begini Teknis Dinkes Kabupaten Semarang

Cerita Siswa Belajar Daring di Rumah Aspirasi Bambang Kusriyanto, di Susukan Kabupaten Semarang

"Aksi pencurian kami lakukan rata-rata seminggu sekali."

"Setiap berhasil melakukan pencurian, saya dapat Rp 1 juta dari Tasuri," kata kuli bangunan ini kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (5/8/2020).

Mudiyono menyebut, sudah pernah melakukan aksi pembobolan toko di Semarang sebanyak 10 kali. 

Namun berhasil menggasak barang curian sebanyak tiga kali. 

Masing-masing di toko sembako dan bengkel di wilayah Tembalang serta toko gitar di Kecamatan Banyumanik

"Saya bertugas mengambil barang di dalam toko dan memasukannya ke dalam mobil," ungkapnya. 

Dia menjelaskan, peran di komplotannya mulai dari Tasuri (60) yang menentukan toko sasaran, mencari mobil dan menjual hasil barang curian. 

Pelaku Buhari (50) bertugas membobol toko dengan alat linggis maupun gunting besi. 

Selanjutnya, Kunarto (39) berperan sebagai driver. 

"Kami selalu beraksi pada waktu dini hari," jelasnya.

Sementara Kunarto mengatakan, baru pertama kali bergabung dengan komplotan tersebut. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved